Yesus Tanpa Dosa

Apakah Yesus tanpa dosa?

Ya, Yesus tidak berdosa, dan karena Yesus tidak berdosa maka kita memiliki harapan kekekalan di Surga. Jika Yesus tidak tanpa dosa, maka tidak akan ada korban yang dapat memenuhi syarat untuk penebusan dosa. 

"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."  2 Korintus 5:21


  • Ketidaktaatan Adam dan Hawa kepada Allah di Taman Eden mengakibatkan dosa masuk ke dalam dunia ini (Kejadian 3:6 "Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.")
  • Dosa mereka mengakibatkan konsekuensi kematian, sebagaimana telah diperingatkan oleh Allah (Kejadian 2:16-17 "Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."). 
  • Akibatnya, kini manusia lahir dengan dosa warisan (Roma 5: 12-19 "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus." ), dan dosa warisan itu diwariskan pada setiap kita dari waktu ke waktu ketika kita mulai dikandung (Mazmur 51:7 "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." ). 

Namun, secara jelas Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus yang meskipun telah dicobai dalam segala hal seperti kita (Ibrani 4:15), tidak pernah melakukan dosa (2 Korintus 5:21 "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." ; 1Yohanes 3:5 "Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa."). Rasul Petrus menyatakan dengan jelas: "Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya." (1 Petrus 2:22).  

Memang, karena Yesus Kristus adalah Allah, Dia tidak memiliki kapasitas untuk berbuat dosa.

Selain memisahkan kita dengan Pencipta kita, hakekat dosa warisan yang kita warisi itu mengkondisikan kita semua pada kematian fisik dan kematian kekal karena "upah dosa adalah maut" (Roma 6:23). Sehingga, untuk dapat didamaikan dengan Allah diperlukan adanya pengampunan, dan "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22). Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah menutup ketelanjangan mereka dengan pakaian dari ‘kulit binatang’ (Kejadian 3:21) kulit binatang itu didapat dengan membunuh binatang/mencurahkan darah binatang. Banyak pengorbanan hewan berikutnya yang meskipun dengan sempurna menggambarkan bahwa dosa membutuhkan penebusan melalui kematian/pencurahan darah, tetapi korban-korban binatang tersebut disediakan hanya sebagai penutup sementara dosa, karena darah binatang-binatang tidak akan pernah dapat sungguh-sungguh menghapus dosa (Ibrani 10:4,11: 4Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. 11Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. ).

Korban-korban hewan dalam Perjanjian Lama hanyalah bayangan dari korban tebusan yang sempurna yang hanya dilakukan "sekali untuk selamanya" yaitu pengorbanan Yesus Kristus (Ibrani 7:26-27 "Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban." ; Ibrani 10:10 "Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus."). 

Satu-satunya cara agar kita bisa didamaikan dengan Allah yang kudus dan sempurna adalah dengan menyerahkan korban tebusan yang suci dan sempurna, yang tidak mungkin dapat kita miliki jika Yesus Kristus tidak tanpa dosa. Seperti yang dinyatakan oleh Petrus, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."(1 Petrus 1: 18-19). 

Memang, hanya darah Kristus yang tanpa dosa yang mampu memperdamaikan Allah dan manusia (“dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.” Kolose 1:20). Dan hanya dengan pendamaian ini, kita bisa menjadi "kudus di hadapan [Allah], tidak bercela dan bebas dari tuduhan" (“Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Kolose 1:21-22).

Kematian Kristus yang tanpa dosa di kayu salib di Kalvari telah membayar penuh hukuman dosa semua orang yang percaya kepada-Nya. Dengan demikian, apa yang hilang/terpisah dari Allah karena kejatuhan ke dalam dosa, telah ditemukan/diperdamaikan kembali dengan Allah di kayu salib. 

Sama seperti dosa memasuki dunia melalui satu orang (Adam), Allah dapat menebus dunia melalui satu Orang yang tidak berdosa yaitu Yesus Kristus.


Jika anda belum percaya kepada Yesus? Maukah anda percaya kepadaNya agar anda dapat diperdamaikan dengan Allah? Percayalah dan terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat anda, sebelum anda terlambat.



Sumber : GotQuestions.org




1 komentar: