Kekerasan dalam Perjanjian Lama, bagian 3




Dalam penaklukan Kanaan, Allah memerintahkan penumpasan total seluruh kota dan bangsa:  
"16 Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, 17 melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, " (Ulangan 20: 16-17). Dan Yosua melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya (Yosua 10:40).





Mengapa Allah memberi perintah seperti itu? 

Israel adalah alat penghakiman Allah terhadap bangsa Kanaan, yang sangat jahat, kejahatan bangsa itu hampir melampaui apa yang dapat kita bayangkan saat ini: "Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka. " (Ulangan 12:31). Pemusnahan atas mereka diperintahkan untuk mencegah Israel agar tidak terpengaruh oleh cara-cara hidup mereka yang jahat itu: "supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada TUHAN, Allahmu." (Ulangan 20:18; juga Ulangan 12: 29-30 “Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya, 30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu.”).

Bahkan ketika masih dalam cara penghakiman yang mengerikan di Perjanjian Lama, Allah telah menawarkan belas pengasihan-Nya . Misalnya dalam dua peristiwa berikut: Pertama, ketika Allah hendak menghancurkan Sodom dan Gomora, Allah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan mengampuni seluruh kota untuk menyelamatkan sepuluh orang benar di kota itu jika ada. Meskipun Allah akhirnya menghancurkan kedua kota itu (karena sepuluh orang benar tidak dapat ditemukan), namun Allah menyelamatkan "Lot, orang benar itu" dan keluarganya (Kejadian 18:32; Kejadian 19:15; 2 Petrus 2: 7). Kedua, Allah menghancurkan Yerikho, tetapi Ia menyelamatkan Rahab perempuan sundal itu dan keluarganya sebagai tanggapan atas iman percaya Rahab kepada Allah (Yosua 6:25; Ibrani 11:31). Hingga penghakiman di akhir jaman, selalu ada kasih karunia Allah untuk ditemukan.


Setiap orang akan mati pada waktu yang telah ditentukan Allah sendiri (“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” Ibrani 9:27; “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” Kejadian 3:19).

Apakah fakta bahwa semua orang mengalami kematian menjadikan Allah "pembunuh"? 

Mari kita melihatnya dari dua pembahasan berikut :
 
Memang semua manusia akan mati. Tetapi kematian adalah upah / hukuman/ konsekuensi dosa (Roma 6:23a). Manusia-lah yang telah memilih untuk berbuat dosa, akibatnya kematian menjadi bagian hidup yang harus manusia tanggung karena manusia telah membawa kematian itu dalam dirinya ke dunia. (“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa Roma 5:12).  Allah justru telah menunjukkan kasih karunia-Nya dengan menyediakan penebusan di dalam Yesus Kristus. Allah, dalam kasih karunia-Nya, telah mengalahkan kematian bagi mereka yang ada di dalam Kristus, dan suatu hari kebenaran akan sepenuhnya dinyatakan: "Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut." (1 Korintus 15: 26).  Saat ini Yesus telah memegang kunci maut (“Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Wahyu 1:18). Suatu hari, seperti yang dikatakan John Donne (seorang penyair berkebangsaan Inggris dan seorang pastor di Gereja Inggris) , "Kematian tidak akan ada lagi; kematian, engkau akan mati."

Allah setia pada firman-Nya. Dia akan menghancurkan orang jahat, dan Ia “menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman, terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, " (2 Petrus 2: 9-10). Tetapi Allah juga telah berjanji bahwa "karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6: 23b). Kristus telah mengalahkan maut / kematian, sengat maut / kematian telah dipatahkan-Nya, maka di dalam Kristus kita yang percaya kepada-Nya dapat beroleh hidup kekal.


Baca lagi bagian 1
Baca lagi bagian 2




Sumber : GotQuestions.org






Tidak ada komentar:

Posting Komentar