Penjelasan : Maksud perintah "Berilah juga pipi kirimu"


-Mengalahkan Kejahatan dengan Kebaikan- 38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Matius 5:38-39

Apakah maksud Yesus ketika memerintahkan untuk "memberikan juga pipi kiri"?

Seluruh bagian dari Khotbah Yesus di atas Bukit di mana ayat ini ditemukan dapat dipahami sebagai salah satu di mana Yesus benar-benar menekankan pentingnya menaati hukum moral Israel dengan ketulusan sungguh-sungguh dan bukan sekedar secara lahiriah saja. Banyak materi di dalamnya melengkapi nature/sifat kedatangan Kristus yang ditandai dengan anugerah/rahmat, kasih dengan pengorbanan, dan kesabaran terhadap orang-orang berdosa, seiring dengan semua tanda-tanda ini, nature kedatangan Kristus juga menegaskan prinsip "siapa yang terakhir/terkemudian akan menjadi yang pertama/terdahulu/paling duluan" di atas mana Kerajaan Allah didasarkan. Misalnya, kita diajarkan untuk mengasihi musuh kita dan berdoa bagi yang menganiaya kita,  bukannya menolak atau membenci mereka. Semua ini secara umum dapat diringkas dengan mengatakan bahwa kita harus murni luar dalam dan harus berlegowo sebanyak mungkin demi memenangkan dunia yang terhilang.


“Memberikan pipi kiri" tidak berarti pasifisme (teori bahwa segala macam pertikaian perang harus di selesaikan dengan cara damai), juga tidak berarti kita harus menempatkan diri kita sendiri atau orang lain dalam bahaya. Seperti halnya prinsip mata ganti mata dan gigi ganti gigi dalam ayat sebelumnya (Matius 5:38), ‘memberikan pipi kiri’ mengacu pada pembalasan pribadi, bukan pelanggaran criminal, bukan tindak pidana dan bukan tindakan agresi militer. Jelas, Yesus tidak bermaksud meniadakan semua hukum Allah dan perintah yang melindungi kita melawan kejahatan kekerasan atau serangan dalam perang. Sebaliknya, Yesus berbicara di sini tentang prinsip untuk tidak melakukan pembalasan untuk menghindari penghinaan terhadap martabat kita sendiri, serta tuntutan hukum untuk mendapatkan asset/milik pribadi seseorang (Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Matius 5: 40), pelanggaran atas kebebasan seseorang (Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Matius 5: 41), dan pelanggaran terhadap hak atas kekayaan (Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Matius 5:42). Dia menyerukan untuk tidak mementingkan hak-hak pribadi melainkan mementingkan kasih.

 
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Matius 5:43-45


“Memberikan pipi kiri” berarti tidak membalas kejahatan dengan kejahatan / balas dendam, yang merupakan tanggapan umum yang diharapkan kebanyakan orang dan yang merupakan tindakan orang duniawi. Ketika kita menanggapi kebencian dengan kasih, akan mungkin menarik perhatian seseorang dan ini akan membuka kesempatan bagi kita untuk membagikan Injil kabar keselamatan kepada orang itu. Ketika kita menanggapi kejahatan dengan cara berbeda dari cara-cara orang duniawi, maka akan menampilkan kekuatan supranatural dari Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Yesus adalah contoh sempurna karena Dia diam di hadapan para penuduh-Nya dan tidak memerintahkan pembalasan dendam dari surga kepada mereka yang telah menyalibkan-Nya.


Sumber : GotQuestions.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar