Resolusi Tahun Baru apakah yang seharusnya dibuat oleh seorang Kristen?

Selamat Tahun Baru 2017! Apakah anda telah memiliki resolusi untuk anda capai di tahun baru ini? Jika belum, masih belum terlambat untuk memulai. Berikut ini ulasan tentang resolusi Tahun Baru.


Praktek membuat resolusi Tahun Baru sudah dilakukan sejak lebih dari 3.000 tahun lalu pada jaman Babel kuno. Ada sesuatu hal tentang bagaimana mengawali tahun baru, biasanya resolusi Tahun Baru dibuat supaya kita merasa memulai sebuah awal yang baru. Meskipun pada kenyataannya, tidak ada perbedaan antara 31 Desember dan 1 Januari. Tidak ada kejadian ajaib terjadi di tengah malam pada tanggal 31 Desember. 

Alkitab tidak menentang konsep resolusi Tahun Baru. Namun pertanyaannya, jika seorang Kristen membuat resolusi Tahun Baru, resolusi apakah yang seharusnya ia buat?


Resolusi Tahun Baru biasanya berupa daftar komitmen untuk berhenti merokok, untuk mengelola uang lebih bijak, untuk lebih rajin bersembahyang dan lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga. Sejauh ini, resolusi Tahun Baru yang paling umum adalah untuk menurunkan berat badan, biasanya berkaitan dengan berolahraga lebih banyak dan pola makan yang lebih sehat. Ini semua baik untuk dijadikan resolusi Tahun Baru. Namun, 1Timotius 4:8 menginstruksikan agar kita tetap melatih diri kita: "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." Sebagian besar resolusi Tahun baru, bahkan di antara orang-orang Kristen,
lebih mengutamakan hal-hal jasmani. Membuat resolusi semacam ini seharusnya dihindari.


Banyak orang Kristen membuat resolusi Tahun Baru untuk lebih banyak berdoa, untuk membaca Alkitab setiap hari, dan menghadiri gereja dengan lebih teratur. Ini adalah tujuan yang fantastis. Namun, resolusi tahun baru yang bersifat kerohanian inipun sering juga gagal dilaksanakan seperti halnya resolusi yang bersifat jasmani, karena resolusi Tahun Baru seperti ini tidak memiliki kekuatan sama sekali. Menetapkan tujuan untuk memulai atau berhenti melakukan kegiatan tertentu tidak memiliki nilai kecuali jika anda memiliki motivasi yang tepat untuk menghentikan atau memulai kegiatan itu. Misalnya, mengapa anda ingin membaca Alkitab setiap hari? Apakah untuk menghormati Allah dan bertumbuh secara rohani, atau karena anda baru saja mendengar bahwa itu adalah hal yang baik untuk dilakukan? Mengapa anda ingin menurunkan berat badan? Apakah untuk menghormati Allah dengan tubuhmu, atau itu untuk kesombongan agar memuaskan keinginan diri sendiri?

Filipi 4:13 memberitahu kita, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Yohanes 15:5 menyatakan, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." Jadi jelas, hanya apabila Allah yang menjadi pusat dari resolusi Tahun Baru anda, maka resolusi tersebut memiliki peluang untuk sukses, karena komitmen anda untuk mencapai resolusi tersebut mendapat kekuatan dari Allah. Jika Allah berkehendak agar sesuatu harus dipenuhi, maka Dia akan menguatkan anda untuk memenuhi hal itu. Jika resolusi yang kita buat tidak menghormati Allah dan/ atau tidak sesuai dengan Firman Allah, maka kita tidak akan menerima bantuan Allah untuk memenuhi resolusi tersebut.


Jadi, apakah jenis resolusi Tahun Baru yang seharusnya dibuat seorang Kristen? 

Berikut ini adalah beberapa saran: 
(1) berdoa kepada Allah memohon hikmat/kebijaksanaan (Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.) sehubungan dengan resolusi apa yang harus dibuat, jika ada, Allah akan membantu anda membuat resolusi itu; 
(2) berdoa memohon hikmat tentang bagaimana memenuhi tujuan yang Allah berikan bagi anda; 
(3) andalkanlah kekuatan Tuhan untuk membantu anda; 
(4) temukan rekan yang dapat diandalkan untuk membantu dan mendorong anda untuk mencapai tujuan-tujuan anda; 
(5) jangan tawar hati dengan kegagalan sesekali; sebaliknya, jadikanlah kegagalan tersebut untuk memotivasi anda lebih lanjut; 
(6) ketika tujuan-tujuan anda tercapai janganlah menjadi sombong atau memuja kesia-siaan, tetapi berikanlah semua kemuliaan bagi Tuhan. Mazmur 37:5-6 mengatakan, "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang."


Sumber : GotQuestions.org

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar