Arti
sebenarnya dari cinta, sebagaimana dijelaskan dalam Alkitab, telah rusak dalam penggunaan umumnya dari segi pemakaian arti yang salah dari kata bahasa Inggris 'love'
dan dari sisi penerapan arti yang salah ini dalam masyarakat. Paling sering,
cinta diartikan dengan 'gairah' yang menyenangkan, perasaan
"bahagia" yang kita rasakan ketika kita "jatuh cinta."
Cinta semacam ini adalah sesuatu yang berlangsung biasanya kurang dari satu
tahun (kecuali jika benar-benar digantikan oleh cinta sejati), dan biasanya
berakhir dengan hubungan yang retak, kacau atau gagal.
Asal Mula
Cinta
Alkitab menunjukkan bahwa cinta/kasih itu berasal dari Allah. Bahkan, Alkitab
mengatakan "Allah adalah kasih." Cinta adalah salah satu ciri utama
dari Allah. Demikian juga, Allah telah menganugerahi kita dengan kapasitas/kemampuan
untuk mencintai/mengasihi, karena kita diciptakan menurut gambar-Nya. Kapasitas untuk mencintai ini adalah salah satu bukti di mana kita "diciptakan
menurut gambar Allah."
Jenis Cinta
Agape
Bahasa Yunani
(bahasa yang digunakan dalam Alkitab Perjanjian Baru) menggunakan dua kata yang berbeda untuk menggambarkan dan
menjelaskankan cinta. Kata
Yunani yang paling umum diterjemahkan "cinta/kasih" dalam Perjanjian
Baru adalah "agape." Cinta ini diwakili oleh kasih Allah bagi
kita. Ini adalah sebuah cinta/kasih yang sempurna, tidak tergantung pada
kondisi pihak yang dikasihi, kasih yang rela berkorban dan hanya dapat datang
dari Allah sendiri. Kasih agape ini telah ditunjukkan oleh Allah di
dalam Kristus dengan menyediakan keselamatan agar pengampunan dapat diberikan
atas pemberontakan kita:
"Karena begitu besar kasih [agape] Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
Karunia Allah
yang diberikan melalui pengorbanan putra Allah sebagai tebusan dosa diberikan
bagi semua manusia, tidak pandang siapapun atau bagaimanapun kondisi kita.
Kasih Allah tidak tergantung kondisi kita, kasih Allah itu tidak bersyarat.
Phileo
Sebaliknya,
cinta manusia biasanya bersyarat dan berdasarkan bagaimana sikap orang lain
terhadap kita. Jenis cinta ini didasarkan pada keakraban dan interaksi
langsung. Kata Yunani "phileo" mendefinisikan jenis cinta ini,
dan sering diterjemahkan sebagai "kasih persaudaraan." Phileo
adalah ‘soulish’yaitu jenis cinta yang ‘terhubung melalui emosi
kita’- cinta/kasih seperti ini bisa dialami oleh dua orang percaya atau
bukan orang percaya. Kasih ‘phileo’ ini berbeda kontras dengan
kasih ‘agape’ yang disampaikan melalui roh. Kasih ‘agape’
membutuhkan hubungan dengan Allah melalui Yesus Kristus, karena jiwa yang belum
di lahir-barukan tidak dapat mencintai tanpa syarat. Kasih ‘agape’ memberikan
dan berkorban tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Sebagai contoh: anda yang
telah mempelajari Alkitab dan mengenal karakter Petrus tahu bahwa Petrus
dikuasai oleh emosinya dan sering menanggapi situasi secara emosional, daripada
berpikir dulu sebelum bertindak. Kadang-kadang jenis respon seperti ini
menyebabkan hal-hal yang baik (misalnya, Petrus langsung keluar dari perahu dan
berjalan di atas air untuk bertemu dengan Yesus - Matius 14: 25-33), tetapi di
saat lain, Petrus memberikan respon yang tidak sepantasnya (misalnya, ia
terganggu oleh hadirat Allah ketika menyarankan bahwa ia akan membangun tiga
kemah, satu untuk Yesus, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia pada peristiwa
Transfigurasi yang terjadi di atas bukit - Matius 17: 4). Petrus cukup mahir dalam mengekspresikan kasih ‘phileo’, dan mungkin sangat populer
karena karakternya yang dinamis. Akan tetapi, Tuhan menghendaki kita untuk mengekspresikan
keduanya, kasih ‘phileo’ dan kasih ‘agape’.
Petrus mengungkapkan gagasan ini dalam suratnya yang
pertama:
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran,
sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas [phileo],
hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu
[agape]. (1 Petrus 1:22)
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 1Yohanes 4:19 |
Orang-orang percaya di gereja-gereja di Asia Kecil sudah menerapkan cinta/kasih ‘phileo’, tetapi Petrus mendorong mereka untuk sungguh-sungguh mengungkapkan kasih ‘agape’ juga. Jika anda adalah seorang Kristen, anda dianjurkan untuk mengekspresikan kedua kasih ini, baik soulish (kasih persaudaraan yang mengakrabkan) dan cinta/kasih ‘agape’ yang tanpa syarat dengan dipimpin oleh Roh Kudus. Tujuan orang Kristen adalah untuk "mengambil bagian dalam kodrat ilahi." Dalam surat kedua Petrus, ia mengatakan bahwa kita harus berperilaku dengan keunggulan moral. Namun, ini saja tidak cukup. Perilaku orang Kristen sering dinilai oleh orang-orang yang tidak percaya (non-Kristen). Maka, kehidupan Kristen tidak boleh dibatasi hanya dengan keunggulan moral saja, tetapi, di atas segalanya, harus mencakup kasih ‘phileo’ dan kasih ‘agape’:
Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah
dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada
kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita
akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan
jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan
yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat
ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru
karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada
imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan
diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan
kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara [phileo], dan kepada kasih akan
saudara-saudara, kasih akan semua orang [agape]. (2 Petrus 1: 2-7)
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Roma 12:9-10 |
Pasal Alkitab
yang paling terkenal tentang cinta/kasih adalah pasal 13 dari kitab 1Korintus
:
Sekalipun aku dapat
berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala
sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar; kasih itu
murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan;
nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak
lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka
yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata
seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti
kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat
kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna,
seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
(1
Korintus 13: 1-13)
1Korintus pasal 13 ini menjelaskan tentang kasih ‘agape’. Cinta/kasih digambarkan sebagai sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih ‘agape’
ini adalah cinta sejati yang tidak pernah gagal. Penjelasan ini secara sempurna cocok dengan kasih Allah bagi kita, demikian pula seharusnya cara kita mengasihi
Tuhan dan sesama kita. Tetapi tidak ada seorangpun yang mampu dengan sempurna memenuhi definisi Alkitab tentang kasih 'agape' ini. Alkitab mengatakan bahwa cinta ‘agape’
yang tanpa syarat ini lebih penting daripada segala sesuatu yang lain (lebih
penting dari antara lain: kemampuan berkotbah, bernubuat, pengetahuan, iman, perbuatan
baik dan harapan). Semua hal-hal yang "baik" ini, akan berlalu, hanya
cinta/kasih yang abadi, karena kasih akan menjadi dasar hidup yang kekal.
Bahkan, ketika Yesus ditanya apa hukum yang terutama, Dia berkata,
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap
jiwamu, dan dengan segenap akal budimu." (Matius 22:37) Dia kemudian
menambahkan bahwa hukum yang paling penting kedua adalah "Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Yesus berkata bahwa pada kedua
hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Kesimpulan
Jika anda
bukan orang Kristen, saya harap anda berkeinginan untuk mengekspresikan kasih
sebagaimana dijelaskan dalam Alkitab. Tetapi, jika keinginan untuk melakukan
atau mencoba melakukannya hanya didasarkan pada kekuatan anda sendiri, maka
dijamin anda akan gagal. Kasih yang tanpa syarat hanya mungkin dilakukan dengan
mengandalkan kuasa Allah, melalui iman percaya di dalam Yesus Kristus.
Semoga Tuhan
mengarahkan hati anda
untuk menerima tawaran kasih
karunia Allah dengan menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat anda.
Jika anda adalah seorang Kristen, anda juga tidak akan berhasil melakukannya apabila anda hanya mengandalkan kekuatan diri
sendiri, andalkanlah Kristus yang telah menyelamatkan anda. Makin teguhlah dalam iman percaya anda kepadaNya
dengan tekun berdoa dan membaca serta menghayati FirmanNya. Semoga Tuhan
mengarahkan hati anda untuk makin teguh dan setia dalam iman anda kepada
Kristus.
Sumber : What is Love as Defined by the Bible? oleh Rich Deem, Godandscience.org
Yuk Gabung di Mgmbet77.com
BalasHapusMin.depo Rp.100.000
Bonus Member baru 20%
Bonu Harian 10%
Aman & Terpercaya hanya di
Mgmbet77.com
Berbagi info, bagi gereja yang belum punya aplikasi, ini ada pembuatan aplikasi sederhana berbasis blog secara GRATIS. Info lengkapnya bisa dilihat di:
BalasHapuswww.tiny.cc/appsgratisdong
Mantap
BalasHapustak berahlak
BalasHapusPengertian cinta menurat
BalasHapus