Tuduhan
bahwa Kristen adalah "agama orang kulit putih" sering
dilontarkan
karena kaitan sejarah yang dimiliki oleh Kekristenan
dengan bangkitnya negara-negara Eropa dan didirikannya
Amerika Serikat. Ini makin diperumit dengan adanya
fakta bahwa, selama era perdagangan budak Afrika, banyak pemilik budak adalah
orang-orang kulit putih yang mengaku sebagai orang Kristen dan telah mencoba menggunakan
Alkitab untuk membenarkan tindakan mereka. Penerimaan gagasan bahwa agama
Kristen adalah agama orang kulit putih menyebabkan beberapa orang kulit
berwarna memilih memeluk agama-agama non-Kristen seperti Islam, animisme, dan
Rastafarianisme.