Dalam Kejadian 12:1-3,
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini
ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2 Aku akan
membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat
namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3 Aku akan
memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang
mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Ada beberapa
alasan mengapa pengalihan kepemilikan atas tanah ini
merupakan hal yang tepat.
- Pertama, " Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta
yang diam di dalamnya." Mazmur 24:1. Sebagai Pencipta bumi, Allah
memiliki hak penuh untuk melakukan apa yang Dia kehendaki. TUHAN
melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Mazmur 135:6. Tanah yang dijanjikan kepada Abraham adalah bagian dari apa yang disediakan
Allah bagi orang-orang Yahudi. Setelah keluar dari tanah Mesir, orang-orang
Yahudi diberi Tanah Perjanjian, hal ini menegaskan kuasa Allah untuk memprediksi
masa depan dan memenuhi janji-janji-Nya.
- Kedua, memberikan tanah itu kepada keturunan Abraham, juga merupakan suatu
penghukuman atas orang Kanaan yang berdosa. Dalam Kejadian 15:16 Tuhan memberikan
batas waktu untuk mengalihkan hak atas tanah itu, beserta alasan mengapa hal
itu dilakukan: " Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab
sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.” Pernyataan ini jelas
menunjukkan bahwa Allah memiliki alasan untuk merebut tanah itu dari bangsa
Kanaan, yaitu karena dosa-dosa mereka.
Di dekat perbatasan dengan Tanah Perjanjian itu, Musa mengatakan kepada anak-anak Abraham,
"Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila TUHAN, Allahmu, telah
mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk
menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN
menghalau mereka dari hadapanmu." Ulangan 9:4. Abraham tidak segera mewarisi negeri itu karena
belum tiba waktunya penghakiman atas bangsa Kanaan dijatuhkan. Namun Allah akhirnya mengambil
tanah itu dari orang-orang musyrik (para penyembah berhala) dan
menyerahkannya kepada anak-anak-Nya.
- Ketiga, kekayaan yang dijanjikan kepada Abraham memerlukan tanah yang luas. Kekayaan
pada masa Abraham meliputi mengakuisisi lahan dan memiliki banyak ternak. Janji
Allah untuk membuat Abraham kaya raya membutuhkan diberikannya sejumlah besar
tanah.
- Keempat, bagian geografis Perjanjian Abraham menjadi dasar sejarah untuk penyelesaian akhir kepemilikan Israel atas tanah tersebut. Meskipun ada banyak bangsa-bangsa tinggal di Kanaan ketika Israel menyeberangi sungai Yordan, janji Allah kepada Abraham adalah kepemilikan Israel atas tanah yang dijanjikan itu. Dalam Kejadian 15: 18-21, Allah menetapkan lebih lanjut perbatasan tanah yang dijanjikan kepada Abraham: "18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: 19 yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon, 20 orang Het, orang Feris, orang Refaim, 21 orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."
Memang benar, Allah menjanjikan Abraham tanah/negeri milik bangsa lain. Alasan pengalihan
hak atas tanah ini meliputi kebutuhan untuk menghukum dosa bangsa Kanaan dan
kebutuhan bagi umat pilihan Allah untuk memiliki tanah mereka sendiri, yang
pada akhirnya nanti menjadi tempat kelahiran Sang Mesias.
Sumber : GotQuestions.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar