Rekonsiliasi dengan Allah.


Mengapa kita (orang yang belum percaya Kristus) membutuhkan rekonsiliasi atau pendamaian dengan Allah?


Rekonsiliasi adalah perjanjian damai Allah yang menyatakan bahwa manusia bukan lagi musuh Allah. Kolose 1: 19-20 : Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.


Kolose 1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Efesus 2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.) 






Kita (orang yang belum percaya) membutuhkan pendamaian dengan Allah, karena :


a. Kita hidup jauh dari Allah (ayat 21 bandingkan dengan Efesus 2:12b - ‘tanpa Allah’).


b. Kita memusuhi Allah dalam hati dan pikiran kita (ayat 21).


1. ‘dalam hati dan pikiran’ (ayat 21). Ini salah.

Alkitab bahasa Inggris versi New American Standard Bible: in mind (= dalam pikiran).

Alkitab bahasa Inggris New International Version: in your mind (= dalam pikiranmu).


Memusuhi Allah dalam pikiran ini tidak mesti diartikan bahwa dalam pikirannya manusia itu betul-betul membenci Allah dan menganggap Allah sebagai musuhnya. Tetapi maksudnya adalah bahwa kita selalu menginginkan hal-hal yang tidak disenangi oleh Allah (bandingkan dengan Roma 8:7-8 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.).


Calvin: “We all, however, stand in need of Christ as our peace-maker, because we are the slaves of sin, and where sin is, there is enmity between God and men” (= Bagaimanapun kita semua membutuhkan Kristus sebagai pendamai kita, karena kita adalah hamba dosa, dan dimana dosa ada, di situ ada permusuhan antara Allah dengan manusia ).


          


2. ‘Memusuhi Allah dalam pikiran’ akhirnya terwujud melalui ‘perbuatanmu yang jahat’ (ayat 21).

Memang kalau pikiran kita tidak benar, maka lambat atau cepat kehidupan kita (kata-kata maupun tindakan) juga akan tidak benar.



Karena semua ini, maka murka Allah berada di atas kita (Efesus 2:3,  Yohanes 3:36), dan kita membutuhkan pendamaian.  Hal ini perlu disadari oleh semua manusia, yang belum percaya kepada Kristus!

Efesus 2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.


Maukah anda menerima Kristus agar anda dapat diperdamaikan dengan Allah?

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar