Kemerdekaan sejati di dalam Kristus


Bagaimana kita bisa mengalami kemerdekaan/kebebasan sejati di dalam Kristus?

 

Merdeka di dalam Kristus



Setiap orang tentunya mencari dan menyukai kemerdekaan. Dalam budaya Barat, kebebasan/kemerdekaan adalah hal yang diutamakan dan dicari oleh semua orang, khususnya oleh mereka yang menganggap diri mereka sedang tertindas. Namun kebebasan/kemerdekaan di dalam Kristus tidak sama dengan kebebasan politik atau kebebasan ekonomi. Bahkan, beberapa orang yang paling tertindas dalam sejarah telah mendapatkan kemerdekaan penuh di dalam Kristus. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa, secara rohani tidak seorangpun merdeka. Dalam Roma 6, Paulus menjelaskan bahwa kita semua adalah budak. Kita hanya dapat di perbudak oleh salah satu, budak dosa atau budak kebenaran. Mereka yang adalah budak dosa tidak dapat membebaskan diri dari dosa, tetapi setelah dibebaskan dari hukuman dan kuasa dosa melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, maka barangsiapa yang percaya dan menerima penebusan Kristus itu akan menjadi budak kebenaran di mana kedamaian sempurna dan kebebasan yang sejati dapat ditemukan.

Pengertian yang Salah tentang Regenerasi/Kelahiran Baru (Bagian 3)

Setelah kita mempelajari tentang Regeneration (=Regenerasi/Kelahiran Baru) dan Sifat-sifat/Ciri-ciri yang benar tentang Regeneration (=Regenerasi/Kelahiran Baru). Kita juga perlu waspada terhadap kesalahan pengertian dan serangan/perlawanan terhadap konsep kelahiran baru ini.




Berikut ini adalah pengertian yang salah tentang Regenerasi / Kelahiran Baru :


Sifat/Ciri Regenerasi/Kelahiran Baru (Bagian 2)



Regenerasi / kelahiran baru (bahasa Inggris: Regeneration) adalah pekerjaan penciptaan yang dilakukan oleh Allah dalam diri manusia yang mengubah manusia itu dari keadaan mati secara rohani menjadi hidup secara rohani. Karena itu ada yang menyebut Regeneration sebagai Spiritual Resurrection (= Kebangkitan Rohani).

Charles Hodge, seorang Ahli Teologi Presbyterian yang penting dan kepala dari Princeton Theological Seminary antara tahun 1851-1878 yang berkebangsaan Amerika, menyatakan dalam buku tafsirannya : “By a consent almost universal the word regeneration is now used to designate, not the whole work of sanctification, nor the first stages of that work comprehended in conversion, much less justification or any mere external change of state, but the instantaneous change from spiritual death to spiritual life. Regeneration, therefore, is spiritual resurrection; the beginning of a new life” (= Dengan persetujuan yang hampir bersifat universal, kata ‘kelahiran baru’ sekarang digunakan untuk menunjuk, bukan pada seluruh pekerjaan pengudusan, juga bukan pada tahap-tahap pertama dari pekerjaan yang tercakup dalam pertobatan, lebih-lebih bukan pada pembenaran atau seadanya perubahan keadaan yang bersifat lahiriah / luar, tetapi perubahan seketika / sesaat dari mati rohani menjadi hidup rohani. Kelahiran baru, karena itu, adalah kebangkitan rohani; permulaan dari hidup yang baru) - ‘Systematic Theology’, volume III, hal 5.
 




Regeneration / Kelahiran Baru (Bagian 1)

Apakah Regenerasi (Regeneration)?


Kata lain untuk regenerasi adalah kelahiran baru/kelahiran kembali, dari mana kita mendapatkan istilah "lahir baru." Kelahiran baru, dikontraskan dan dibedakan dari kelahiran jasmani sebagai bayi, ketika kita dikandung dalam dosa (Mazmur 51:7).

Kelahiran baru adalah kelahiran secara rohani, kudus, dan bersifat surgawi yang terjadi ketika seseorang  dihidupkan kembali rohaninya untuk dapat menerima kebenaran Allah. Kelahiran pertama yaitu kelahiran jasmani sebagai bayi, adalah salah satu dari kematian rohani akibat dosa warisan dari Adam. Kondisi manusia adalah "mati rohani karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa" (Efesus 2:1) hingga pada titik ketika kita "dihidupkan" kembali (di-regenerasi) oleh Kristus saat kita menempatkan iman percaya kita kepada-Nya.