Rasul Paulus, Bagian 1 : Penganiayaan Saulus Terhadap Orang-orang Kristen

Saulus dari Tarsus menyaksikan pembunuhan dengan dilempari batu terhadap Stefanus.

Paulus pertama kali muncul dalam Alkitab sebagai saksi atas kematian martir Stefanus: "Mereka menyeret dia (Stefanus) ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus." (Kisah Para Rasul 7:58). "Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh." (Kisah Para Rasul 8:1). Kata-kata "setuju" di sini menunjukkan persetujuan aktif, bukan hanya persetujuan pasif. 

Rasul Paulus, Pendahuluan : Apakah Paulus Rasul Palsu?

Image credit : panjimas.com

TUDUHAN / FITNAHAN
Teori bahwa rasul Paulus adalah nabi palsu dan bukan pengikut Kristus yang sejati biasanya diajukan oleh orang-orang dari persuasi gerakan akar Ibrani (Hebrew Roots movement). Mereka percaya bahwa Kristen harus tunduk kepada hukum Perjanjian Lama, tetapi Paulus jelas tidak setuju dengan mereka, dengan menyatakan bahwa orang Kristen tidak lagi di bawah Hukum Musa (Roma 10:4; Galatia 3:23-25; Efesus 2:15), melainkan di bawah Hukum Kristus (Galatia 6:2), yaitu untuk "mengasihi Tuhan Allah-mu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu ... dan mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri" (Matius 22: 37-39). Bukannya menaati Firman Allah, gerakan akar Ibrani ini malah sama sekali menolak Paulus dan memfitnah bahwa Paulus adalah rasul palsu yang tulisannya tidak harus dimuat di dalam Alkitab.
 

Latar Belakang Rasul Paulus : Saulus dari Tarsus




Saulus dari Tarsus. Kisah kehidupan Rasul Paulus. (image credit : comic vine)


Sulit untuk melebih-lebihkan pengaruh rasul Paulus. Ia dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu misionaris Kristen terbesar. Tulisan-tulisannya yang menginspirasi adalah bagian besar dari Perjanjian Baru, dan adalah aman untuk berkata bahwa Paulus tetap adalah salah satu penulis yang tulisannya paling banyak dibaca dalam sejarah manusia. Perubahannya yang tiba-tiba dari seorang penganiaya besar orang-orang Kristen menjadi salah satu pendukung terbesar kekristenan tentu telah membentuk sejarah gereja Kristen mula-mula. 

Sebelum bertobat dan menjadi rasul Paulus, dia adalah Saulus dari Tarsus. Tetapi siapakah Saulus dari Tarsus sebelum ia menjadi rasul Paulus? Apa yang kita ketahui tentang kehidupannya sebelum bertemu Kristus dalam perjalanan ke Damyik?


Kemerdekaan sejati di dalam Kristus


Bagaimana kita bisa mengalami kemerdekaan/kebebasan sejati di dalam Kristus?

 

Merdeka di dalam Kristus



Setiap orang tentunya mencari dan menyukai kemerdekaan. Dalam budaya Barat, kebebasan/kemerdekaan adalah hal yang diutamakan dan dicari oleh semua orang, khususnya oleh mereka yang menganggap diri mereka sedang tertindas. Namun kebebasan/kemerdekaan di dalam Kristus tidak sama dengan kebebasan politik atau kebebasan ekonomi. Bahkan, beberapa orang yang paling tertindas dalam sejarah telah mendapatkan kemerdekaan penuh di dalam Kristus. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa, secara rohani tidak seorangpun merdeka. Dalam Roma 6, Paulus menjelaskan bahwa kita semua adalah budak. Kita hanya dapat di perbudak oleh salah satu, budak dosa atau budak kebenaran. Mereka yang adalah budak dosa tidak dapat membebaskan diri dari dosa, tetapi setelah dibebaskan dari hukuman dan kuasa dosa melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, maka barangsiapa yang percaya dan menerima penebusan Kristus itu akan menjadi budak kebenaran di mana kedamaian sempurna dan kebebasan yang sejati dapat ditemukan.

Apa maksud perkataan Yesus,"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."

Matius 10:34-36 menggambarkan ketika Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia datang bukan untuk membawa damai ke dunia, melainkan pedang. Pedang Yesus tidak pernah benar-benar sebuah pedang secara literal. Bahkan, ketika Petrus menghunus pedang untuk membela Yesus di Taman Getsemani, Yesus malah menegur Petrus dan menyuruhnya untuk menyingkirkan pedangnya, "sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang." (Matius 26:52). 


"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang." Matius 10:34 (Image Co-exist Gospel banner, credit : Gospelbanner.com)

Lalu mengapa, Yesus berkata, "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."  Apakah jenis pedang yang dibawa Yesus ketika Ia datang?

Penjelasan : Lukas 14:26

Apakah maksud Yesus ketika berkata,"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." dalam Lukas 14:26?




Benarkah Yesus mengajarkan kebencian dan memerintahkan kita untuk membenci orang tua kita seperti yang dituduhkan orang-orang yang tidak percaya?