Apakah Yesus satu-satunya jalan ke Surga?




Jawab: Ya, Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Surga. Pernyataan eksklusif semacam ini dapat menusuk telinga  postmodern (agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan), namun bagaimanapun tetap saja memang benar faktanya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Surga.  Alkitab mengajarkan bahwa tidak ada jalan lain untuk keselamatan, selain melalui Yesus Kristus. Yesus sendiri berkata dalam Yohanes 14:6, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (=“I am the way, the truth, and the life. No one comes to the Father except through me.”) Dia bukan salah satu jalan, atau salah satu dari banyak jalan; Dia adalah satu-satunya jalan, hanya satu dan satu-satunya jalan yang benar. Tak ada seorang pun, tidak peduli apapun status, ketenaran, kekuasaan, prestasi, pengetahuan khusus, atau kesucian mereka, yang dapat datang kepada Allah Bapa kecuali melalui Yesus.

Apakah rencana keselamatan / jalan keselamatan itu?



Apakah anda merasa lapar? Bukan lapar secara jasmani, melainkan apakah anda merasa kelaparan akan sesuatu yang lebih di dalam kehidupan anda? Adakah sesuatu jauh di dalam diri anda yang seakan tidak pernah terpuaskan? Jika anda merasa demikian, Yesus adalah jalan! Yesus berkata, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yohanes 6:35).

Dosa Terbesar VS Kasih dan Keadilan Allah


#Apakah dosa yang terbesar?

Meskipun Alkitab tidak menyebutkan salah satu dosa sebagai dosa terbesar, ada dosa yang disebut sebagai dosa yang tidak dapat diampuni, yakni dosa ketidakpercayaan. Dosa ketidakpercayaan ini adalah ketika seseorang terus menerus tidak percaya / menolak percaya kepada Yesus Kristus. Tidak ada pengampunan bagi orang yang mati dalam ketidakpercayaan kepada Kristus. Apabila seseorang mati dalam keadaan tidak percaya kepada Kristus, maka tidak ada pengampunan yang bisa diberikan bagi orang itu. 




>Apakah ini berarti Allah tidak Adil dan tidak Maha Pengasih?

Yohanes 3:16 memberitahu kita, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” .

Orang Kristen tidak berada di bawah hukum Taurat, apa maksudnya?




Apakah maksudnya orang Kristen tidak berada di bawah hukum Taurat?


Sebuah eksposisi Roma 10:4, yang mengatakan: "Kristus adalah akhir dari hukum Taurat sehingga memungkinkan adanya kebenaran bagi setiap orang yang percaya," akan membantu  memahami apa artinya bahwa orang Kristen tidak berada di bawah hukum Taurat. Rasul Paulus menjelaskan akibat dari dosa asal dalam Roma 2:12, yang menyatakan "Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat." Semua orang terkutuk di hadapan Allah, tidak peduli bangsa apapun, apakah mereka bangsa Yahudi ataupun tidak, dengan kata lain, apakah mereka memiliki hukum Allah atau tidak. Paulus juga menyatakan "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah " Roma 3:23).

Cinta / Kasih Terbesar


Lagu berjudul 'The Greatest Love of All' [cinta/kasih terbesar] pernah populer pada tahun 1985. Lagu itu dinyanyikan oleh penyanyi berbakat Whitney Houston, yang menyatakan lewat lirik lagunya bahwa kasih terbesar adalah mengasihi diri sendiri. Persisnya lirik lagu itu berbunyi : Belajar untuk mencintai/mengasihi dirimu sendiri, adalah cinta terbesar. [Learning to love yourself. It is the greatest love of all]. Tetapi, Alkitab mengajarkan hal yang sangat berbeda tentang kasih terbesar ini.


Menurut Yesus, kasih yang manusia berikan (baik bagi orang lain dan  bagi Allah) haruslah memenuhi segala perintah Allah tentang kasih seperti yang tertulis dalam Matius 22:36-40 :
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat? Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." 




Kematian yang Terkutuk dan Pembenaran karena Iman - Bagian 2

Posting ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya mengenai 4 hal yang perlu anda ketahui tentang kutuk dari Allah atas manusia (baca lagi bagian 1)


KEMATIAN YANG TERKUTUK


GALATIA 3:10-14

Galatia 3:10-14 - “(10) Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’ (11) Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: ‘Orang yang benar akan hidup oleh iman.’ (12) Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. (13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’ (14) Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”.


Pendahuluan: 

Jaman sekarang yang banyak didengar tentang Allah adalah bahwa Allah itu kasih dan karena itu selalu memberi berkat berlimpah-limpah, baik berkat jasmani maupun berkat rohani. Tetapi kali ini justru akan membahas tentang kutuk dari Allah kepada manusia!



Hutang dosa kita telah dibayar lunas oleh Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya! Kita dapat beroleh hidup baru di dalam Dia. Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’


Kasih Terbesar



Kasih terbesar dari segala kasih yang ada.



Setiap orang tentu senang dicintai / dikasihi. Tentunya dunia ini akan jauh lebih indah jika setiap manusia saling mengasihi satu dengan yang lain. Berbicara tentang kasih menjelang tanggal 14 Februari yang semakin dikenal sebagai hari kasih (menurut tradisi duniawi yang dikenal global sebagai hari Santo Valentino/ Saint Valentine). Dimana kasih makin diartikan secara sempit sebatas dua orang yang sedang menjalin asmara. Kita juga akan menemukan banyak pedagang asongan yang mulai menjual bunga mawar dibungkus plastik bening berpita. Bunga mawar sebagai tanda kasih, untuk diserahkan dan sebagai alat menyatakan kasih kepada orang yang dikasihi. 

Berbicara tentang kasih, ada kasih antar sesama, baik itu antara saudara, antara orang tua dan anak, atau kasih persahabatan antara sahabat. Pertanyaannya, apakah kita sungguh-sungguh sanggup mengasihi sesama? Mengingat setiap manusia cenderung egois dan mementingkan kepentingan diri sendiri. Kecenderungan yang ada seringkali, kita mengasihi diri sendiri dan mendahulukan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan orang lain.