Penjelasan : Habakuk 3:3 dan Ulangan 33:1-3


Menanggapi ayat-ayat dalam Alkitab yang di klaim oleh penulis blog Muslim sebagai ayat-ayat yang menubuatkan tentang kedatangan seorang nabi terakhir setelah Yesus. Ada beberapa ayat, kali ini kami akan menjelaskan Habakuk 3:3 junto Ulangan 33:1-3.

Blog tersebut menggunakan nama Bible Kristen, tetapi isinya jelas memfitnah Alkitab dan kekristenan. 

Berikut kutipan tulisan dari blog tersebut :



Dikutip dari  http://biblekristen.blogspot.it/2013/08/wronginjil.html



Nubuat Akan Datangnya Seorang Nabi Akhir Setelah Yesus
Dalam Alkitab masih dapat ditemukan nubuat-nubuat para nabi yang memberikan indikasi akan datangnya seorang Nabi terakhir yang menutup keberadaan para Nabi sebelumnya. Keberadaan Nabi terakhir atau pamungkas ini sangat penting artinya dalam proses kesempurnaan ajaran Tuhan kepada seluruh umat manusia di muka bumi.
Namun, nubuat itu disampaikan dalam bentuk sandi-sandi bahasa yang hanya dapat dipahami melalui penafsiran yang membutuhkan pemikiran dan akal budi yang tinggi. Ayat-ayat dimaksud adalah:  
  • Habakuk 3:3 jo. Ulangan 33;1-3, tentang Nabi yang berhasil menegakkan syariat agama di tanah Arab. 

Benarkah klaim ini ?


Penjelasan Pesan Injil :


Habakuk 3:3 "Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya."


Rasul Paulus, Kesimpulan


Rasul Paulus adalah rasul Kristus.
Jadi apakah Paulus benar-benar rasul Kristus? Bukti dari sejarah dan dari tulisan-tulisannya sendiri menyatakan bahwa dia memang benar-benar rasul Yesus Kristus. Perubahan total 180 derajat Paulus dari kehidupan Farisinya itu tidak dibantah oleh cendekiawan sejarah, baik sekuler maupun Kristen. Satu-satunya pertanyaan adalah: apa yang menyebabkan perubahan itu? Apa yang akan menyebabkan seorang Farisi Yahudi yang sangat terpelajar  bisa tiba-tiba meyakini gerakan yang telah ia tentang dengan keras dan menjadi seorang pendukung yang sangat berkomitmen bahkan untuk itu dia sampai mati sebagai martir?

Rasul Paulus, Bagian 5 : Musuh-musuh Paulus

Paulus mati dipenggal, tradisi menegaskan, di bawah penganiayaan Nero dekat tonggak ketiga di jalan Ostian

Ajaran dan pemberitaan Paulus tentang Yesus tidaklah populer. Jika keberhasilan misi penginjilan diukur oleh banyaknya jumlah lawan/oposisi, maka misi Paulus akan dianggap sebagai suatu kegagalan total. Ini akan cocok dengan pernyataan Kristus tentang Paulus kepada Ananias: "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku” (Kisah Para Rasul 9:16). Kitab Kisah Para Rasul sendiri mencatat lebih dari 20 episode yang berbeda dari penolakan dan perlawanan terhadap pemberitaan Paulus tentang keselamatan. Kita juga harus menganggap serius adanya pengulangan tentang penolakan dan perlawanan yang dituliskan Paulus dalam 2Korintus 11:23-27. Sebenarnya, permusuhan dan penolakan tersebut diharapkan, mengingat pendengarnya adalah orang-orang Yunani dan Yahudi. Bagi orang Yunani yang percaya dewa-dewa, pemberitaan tentang adanya seorang Pembebas yang disalibkan adalah suatu kontradiksi  yang tidak masuk akal, demikian pula halnya bagi orang Yahudi, pemberitaan tentang Mesias yang disalibkan adalah penghujatan yang penuh kenajisan.

Rasul Paulus, Bagian 4 : Kesaksian Paulus tentang Yesus Kristus

Rasul Paulus sedang menulis surat-suratnya.

Sekelompok orang mencoba untuk menyanggah bahwa gambaran Paulus tentang Yesus di dalam surat-suratnya tidaklah sesuai dengan Kristus yang digambarkan dalam Injil. Seandainya ini benar, posisi ini tidak dapat meleset jauh dari kebenaran. Dari surat-surat Paulus, kita dapat mempelajari hal-hal berikut tentang Yesus:

Rasul Paulus, Bagian 3 : Kasih Paulus




Rasul Paulus sedang mengajar di sinagog. (Image credit: goodsalt.com)

Paulus, mantan penyerang berdarah dingin dan yang menghalalkan segala cara, sekarang telah menjadi seorang yang dapat menuliskan atribut kunci sebagai kesaksian terpenting di atas segala sesuatu, di  dalam 1Korintus 13 -kasih akan Allah dan akan sesama manusia / orang-orang di sekelilingnya. -  Saulus yang amat terdidik dalam pengetahuan telah diubahkan menjadi Paulus yang mengatakan bahwa pengetahuan tanpa kasih membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun. (1 Korintus 8:1).

Rasul Paulus, Bagian 2 : Pertobatan Paulus


1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, 2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. 3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. 4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" 5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. 6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat." 7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. 8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. 9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. (Kisah Para Rasul 9:1-9)


Dalam tiga versi dari pertobatan Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-9, 22:6-11, 26:9-20), terdapat elemen yang berulang-ulang muncul untuk menjadi pusat misi dan penugasannya. Pertama, menandai pertobatannya menjadi seorang Kristen; kedua, merupakan bentuk panggilannya menjadi seorang nabi; dan ketiga, menunjukkan penugasannya menjadi seorang rasul. Ketiga poin ini dapat dibagi sebagai berikut berdasarkan pertimbangan yang lebih dalam: (1) Paulus dipilih secara khusus, dipisahkan, dan dipersiapkan oleh Allah untuk pekerjaan yang akan dia lakukan; (2) Paulus diutus sebagai saksi bukan hanya kepada orang-orang Yahudi, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain; (3) misi penginjilan Paulus akan menghadapi penolakan dan penderitaan; (4) Paulus akan membawa cahaya untuk orang yang lahir dalam dan saat ini masih hidup dalam kegelapan; (5) Paulus akan mengkotbahkan bahwa pertobatan diperlukan sebelum seseorang menerima iman Kristen; (6) kesaksian Paulus akan didasarkan pada sejarah ruang-waktu dan didasarkan pada pengalamannya sendiri dalam perjalanannya ke Damsyik, pada apa yang dia sendiri telah lihat dan dengar di tempat yang nyata dan diketahui oleh semua orang yang ketika itu tinggal di Damsyik.