Kapankah dan oleh siapakah keempat kitab Injil ditulis?

Penanggalan kitab Injil sangatlah penting. Karena jika dapat dipastikan bahwa keempat kitab Injil ditulis lebih awal, katakanlah sebelum tahun 70 Masehi, maka kita akan memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa kitab Injil ditulis oleh para murid Yesus sendiri. Jika keempat kitab Injil ditulis oleh para murid, maka keandalan, keaslian, dan keakuratannya akan lebih terbuktikan. Juga, jika keempat kitab Injil ditulis lebih awal, ini berarti bahwa tidak akan ada cukup waktu bagi mitos untuk masuk ke dalam catatan Injil karena yang menulis keempat kitab Injil adalah para saksi mata dari kehidupan Kristus sendiri. Lebih jauh lagi, mereka yang hidup pada masa peristiwa Injil bisa saja menentang kisah Injil; dan karena tidak ada tulisan yang bertentangan dengan Injil, maka pentingnya tanggal kepenulisan sebelum tahun 70 Masehi, dan kepengarangan apostolik menjadi lebih kritis.


Ke-empat kitab Injil / The Four Gospel, image courtesy: pastorernieblog.org


Penghancuran bait suci pada tahun 70 M., Lukas dan Kisah Para Rasul

Tak satu pun dari Injil menyebutkan kehancuran kuil Yahudi pada tahun 70 Masehi. Ini penting karena Yesus telah bernubuat tentang bait suci ketika Dia berkata, "Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Lukas 21:6, lihat juga Matius 24: 1; Markus 13:1). Nubuat ini digenapi pada tahun 70 Masehi. ketika orang-orang Romawi menjatuhkan Yerusalem dan membakar bait suci. Emas di bait suci meleleh di antara dinding-dinding batu; dan orang-orang Romawi membongkar tembok, batu demi batu, untuk mendapatkan emasnya. Penggenapan nubuat Yesus yang begitu jelas kemungkinan besar akan dicatat oleh para penulis Injil yang giat mencatat penggenapan nubuat jika keempat Injil ditulis setelah tahun 70 Masehi. Juga, jika kitab-kitab Injil mencatat peristiwa-peristiwa mistis, maka hal apapun yang mendukung klaim Mesianik - seperti penghancuran bait suci seperti yang dikatakan Yesus - pasti akan dicatat. Tetapi, peristiwa penghancuran bait suci itu tidak ada dalam kitab Injil, dan ini menyarankan bahwa kitab Injil (setidaknya kitab Matius, Markus, dan Lukas) ditulis sebelum tahun 70 M.



Demikian pula, argumen ini penting ketika kita mempertimbangkan penanggalan dari kitab Kisah Para Rasul yang ditulis setelah Injil Lukas dan oleh Lukas sendiri. Kisah Para Rasul adalah sejarah gereja Kristen tepat setelah peristiwa kenaikan Yesus. Kisah Para Rasul juga tidak menyebutkan peristiwa-peristiwa yang sangat penting pada tahun 70 M., yang akan sangat relevan dan penting sebagai bukti tergenapinya nubuat Yesus, maka tentu seharusnya peristiwa-peristiwa penting itu dicatat dalam Kisah Para Rasul seandainya memang terjadi sebelum Kisah Para Rasul ditulis. Ingat, Kisah Para Rasul adalah buku sejarah tentang orang-orang Kristen dan Yahudi. Fakta bahwa penghancuran Yerusalem dan bait suci tidak dicatat adalah bukti yang sangat kuat bahwa Kisah Para Rasul ditulis sebelum tahun 70 Masehi. Perlu kami tambahkan pula fakta bahwa Kisah Para Rasul tidak memasukkan kisah “penganiayaan Nero terhadap orang-orang Kristen pada tahun 64 Masehi, atau kematian [rasul] Yakobus (62 M), Paulus (64 M), dan Petrus (65 M),”1 dan kami memiliki bukti lebih lanjut bahwa Kisah Para Rasul ditulis lebih awal dari tahun-tahun tersebut.

Jika kita melihat Kisah Para Rasul 1: 1-2 dikatakan, “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat.  Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kebanyakan ahli Alkitab menegaskan bahwa Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas dan bahwa Theophilus (Yang dalam bahasa Yunani berarti: "Kekasih Allah") “mungkin adalah pelindung Lukas yang membiayai penulisan kitab Lukas dan Kisah Para Rasul.”2 Ini berarti bahwa Injil Lukas ditulis sebelum Kisah Para Rasul.

  • “Paling awal, Kisah Para Rasul tidak mungkin ditulis sebelum penanda kronologis tegas terakhir yang dicatat dalam kitab ini - penunjukan Festus sebagai prokurator ( Kisah Para Rasul 24:27), yang, berdasarkan sumber-sumber independen, tampaknya terjadi antara tahun 55 dan 59 M.”3
  • “Semakin diakui bahwa Logia [Q] sangat awal, sebelum 50 M, dan Markus juga jika Lukas menulis kitab Kisah Para Rasul ketika Paulus masih hidup. Injil Lukas ada (Kisah Para Rasul 1: 1) sebelum Kisah Para Rasul. Tanggal ditulisnya kitab Kisah Para Rasul masih dalam perdebatan, tetapi penanggalan yang paling awal (sekitar 63 M) mendapatkan dukungan terus menerus.”4


Untuk lebih jelasnya, Q dianggap sebagai salah satu sumber dokumen yang digunakan oleh Matius dan Lukas dalam menulis kitab Injil mereka. Jika Q benar-benar ada, maka itu akan mendorong tulisan-tulisan pertama dari perkataan dan perbuatan Kristus bahkan semakin mengurangi waktu bagi mitos untuk menyusup dalam pencatatan kitab Injil, sehingga ini menambah keabsahan dan keakuratan kisah Injil. Jika apa yang dikatakan tentang Kisah Para Rasul adalah benar, ini berarti Lukas ditulis paling tidak sebelum tahun 63 M., bahkan mungkin sebelum tahun 55 - 59 M karena Kisah Para Rasul adalah yang kedua dalam rangkaian tulisan Lukas. Ini berarti bahwa Injil Lukas ditulis dalam waktu 30 tahun setelah kematian Yesus.


Injil Matius

Gereja mula-mula dengan suara bulat menyatakan bahwa Injil Matius adalah Injil yang ditulis pertama dan ditulis oleh rasul dengan nama yang sama (Matius 10: 2-4). Belakangan, prioritas bahwa kitab Matius sebagai Injil yang pertama ditulis telah menjadi dugaan dengan kitab Markus yang sedang dipertimbangkan oleh banyak orang sebagai Injil pertama yang ditulis. Perdebatan masih jauh dari selesai.

Sejarawan bernama Papias menyebutkan bahwa Injil Matius aslinya dalam bahasa Aram atau Ibrani dan mengaitkan kitab Injil Matius ini dengan Matius sang rasul. 5

  • "Irenaeus (sekitar tahun 180 M) melanjutkan pandangan Papias tentang kitab Matius dan kitab Markus dan menambahkan keyakinannya bahwa Lukas, pengikut Paulus, menuliskan Injil yang diberitakan oleh rasul Paulus dalam sebuah kitab, dan bahwa Yohanes, murid yang dikasihi, menerbitkan kitab Injil tersebut ketika tinggal di Asia. Pada zaman Irenaeus, Kisah Para Rasul juga dikaitkan dengan Lukas, rekan Paulus."6 

Ini berarti bahwa jika Matius menulis aslinya dalam bahasa Aram, ia mungkin menggunakan kitab Markus sebagai peta, menambah dan mengklarifikasi peristiwa-peristiwa tertentu sebagaimana ia mengingatnya. Tapi, ini tidak diketahui secara pasti.

Kutipan kitab Matius yang paling awal ditemukan pada Ignatius yang meninggal sekitar tahun 115M. Oleh karena itu, kitab Matius beredar jauh sebelum Ignatius muncul. Berbagai tanggal yang paling banyak digunakan sebagai tanggal penulisan Injil yang mungkin adalah antara tahun 40M - 140M. Tetapi Ignatius meninggal sekitar tahun 115M, dan ia mengutip kitab Matius. Karena itu kitab Matius harus ditulis sebelum Ignatius wafat. Namun demikian, secara umum diyakini bahwa kitab Matius ditulis sebelum tahun 70 M. dan paling awal pada tahun 50 M.


Injil Markus

Markus bukanlah saksi mata peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus. Dia adalah murid Petrus dan tidak diragukan lagi bahwa Petrus-lah yang memberi tahu Markus tentang kehidupan Kristus dan membimbingnya dalam menulis Injil yang dikenal dengan namanya. "Papias mengklaim bahwa Markus, sang Penginjil, yang belum pernah mendengar Kristus, adalah penafsir Petrus, dan bahwa ia dengan hati-hati memberikan laporan tentang semua yang ia ingat dari khotbah Petrus."7 Secara umum, kitab Markus dikatakan sebagai Injil yang paling awal yang ditulis antara tahun 55 Masehi hingga 70 Masehi.


Injil Lukas

Lukas bukan saksi mata dari kehidupan Kristus. Dia adalah rekan Paulus yang juga bukan saksi mata kehidupan Kristus. Tetapi, keduanya memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan para murid yang mengenal Kristus dan belajar fakta-fakta tidak hanya dari para murid Yesus, tetapi juga dari orang-orang lain di daerah itu. Beberapa orang mungkin menganggap ini merusak kebenaran Injil tetapi justru sebaliknya. Lukas adalah seorang kafir yang bertobat menjadi Kristen dan yang tertarik pada fakta-fakta. Lukas jelas telah mewawancarai para saksi mata dan menulis kisah Injil serta Kisah Para Rasul.

  • "Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat.  Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah." (Kisah Para Rasul 1:1-3).  


Perhatikan bagaimana Lukas berbicara tentang "mereka," menunjuk pada mereka yang mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus. Lukas hanya menceritakan kembali peristiwa-peristiwa yang dialami para murid. Karena Lukas setuju dengan Matius, Markus, dan Yohanes; dan karena tidak ada informasi yang bertentangan dari para murid yang menyatakan bahwa Lukas tidak akurat; serta karena Lukas telah terbukti sebagai sejarawan yang sangat akurat, kita dapat menyimpulkan bahwa catatan Lukas sangatlah akurat.

Sejauh diterapkannya penanggalan Injil, kitab Lukas ditulis sebelum kitab Kisah Para Rasul, dan Kisah Para Rasul tidak menyebutkan "penganiayaan Nero terhadap orang-orang Kristen yang terjadi pada tahun 64 Masehi ataupun kematian Yakobus (62 M), Paulus (64 M), dan Petrus (65 M)."8 Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa kitab Lukas ditulis sebelum tahun 62 M." Kitab Injil Lukas ada (Kisah Para Rasul 1: 1) sebelum kitab Kisah Para Rasul. Tanggal ditulisnya kitab Kisah Para Rasul masih dalam perdebatan, namun tanggal paling awal (sekitar tahun 63 M.) terus mendapatkan dukungan."9


Injil Yohanes

Penulis Injil Yohanes jelas merupakan saksi mata dari peristiwa-peristiwa kehidupan Kristus karena si penulis ini berbicara dari sudut pandang apa yang disaksikannya sendiri dalam banyak peristiwa-peristiwa selama pelayanan Yesus, dan karena itu sudut pandang si penulis menunjukkan pengetahuan yang baik tentang geografi dan adat istiadat Israel pada saat itu.

Fragmen papirus John Rylands 52 dari Injil Yohanes tertanggal di tahun 135 M yang memuat bagian-bagian dari Injil Yohanes 18, ayat 31-33, 37-38. Fragmen ini ditemukan di Mesir, dan diperlukan waktu yang sangat lama untuk penyebaran Injil sebelum bisa mencapai Mesir. Injil Yohanes merupakan kitab Injil yang terakhir, dan tampaknya telah ditulis pada tahun 80-an hingga 90-an Masehi.

Yang penting diperhatikan adalah tidak disebutkannya penghancuran bait suci Yahudi pada tahun 70 Masehi. Namun hal ini dapat dimengerti karena Yohanes tidak berfokus pada peristiwa-peristiwa sejarah. Sebaliknya, Yohanes berfokus pada aspek teologis pribadi Kristus dan membuat daftar mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus, serta firman-firman yang menegaskan keilahian Kristus.

Meskipun masih ada beberapa perdebatan tentang tanggal kapan Injil ditulis, tetap dapat dipastikan bahwa kitab-kitab Injil tersebut telah selesai ditulis sebelum akhir abad pertama dan ditulis oleh para saksi mata atau di bawah arahan para saksi mata.


Sumber: carm.org , Penulis: Matt Slick

Referensi (sumber kutipan "..." ditandai dengan penomeran angka 1 - 9 dalam artikel di atas)

  1. McDowell, Josh, A Ready Defense, Thomas Nelson Publishers; Nashville, Tenn., 1993, p. 80.  The James spoken of here is not James the brother of John who was recorded as being executed in Acts 12:1-2.  Rather, it is the James spoken of in Acts 15:13ff who is also mention in Gal. 1:19 as an apostle, the Lord's brother.
  2. Walvoord, John F., and Zuck, Roy B., The Bible Knowledge Commentary, (Wheaton, Illinois: Scripture Press Publications, Inc.) 1983, 1985.
  3. Mays, James Luther, Ph.D., Editor, Harper's Bible Commentary, (New York: Harper and Row, Publishers, Inc.) 1988.
  4. Robertson, A.T., A Harmony of the Gospels, Harper & Row; New York 1950. pp. 255-256.
  5. Douglas, J. D., Comfort, Philip W. & Mitchell, Donald, Editors, Who's Who in Christian History, Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, Inc.; 1992.
  6. Achtemeier, Paul J., Th.D., Harper's Bible Dictionary, (San Francisco: Harper and Row, Publishers, Inc.; 1985).
  7. Douglas, J. D., Comfort, Philip W. & Mitchell, Donald, Editors, Who's Who in Christian History, Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, Inc.; 1992.
  8. McDowell, 80.
  9. Robertson, 255-256.


Tambahan, dari artikel di atas, berikut  kesimpulan tahun penulisan kitab Injil:
  • Injil Matius, 50M-70M
  • Injil Markus, 70M
  • Injil Lukas, 63M
  • Injil Yohanes, 80M-90M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar