Saulus dari Tarsus menyaksikan pembunuhan dengan dilempari batu terhadap Stefanus. |
Paulus
pertama kali muncul dalam Alkitab sebagai saksi atas kematian martir Stefanus: "Mereka menyeret dia (Stefanus) ke luar kota, lalu
melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang
muda yang bernama Saulus." (Kisah
Para Rasul 7:58). "Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh." (Kisah
Para Rasul 8:1). Kata-kata "setuju" di sini menunjukkan persetujuan aktif,
bukan hanya persetujuan pasif.
Mengapa Paulus menyetujui pembunuhan terhadap Stefanus?
- Paulus yang saat itu masih Saulus orang Farisi segera mengenali pernyataan Stefanus yang diucapkan tepat sebelum kematiannya: Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." (Kisah Para Rasul 7:56). Perkataan Stefanus ini mengulangi perkataan Kristus ketika Dia diadili di hadapan imam besar (Markus 14:62). Sebagaimana perkataan Yesus telah mengakibatkan Dia dituduh menghujat, demikian juga perkataan ini mengakibatkan reaksi dibunuhnya Stefanus oleh Saulus orang Farisi.
- Selain itu, istilah "Anak Manusia" penuh dengan makna. Ini adalah terakhir kalinya istilah ini digunakan dalam Perjanjian Baru dan merupakan satu-satunya saat dalam kitab Injil dan Kisah Para Rasul yang tidak diucapkan oleh Yesus sendiri. Gelar Anak Manusia menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias, dan berbicara tentang posisi Kristus di akhir zaman sebagai Raja yang akan datang. Gelar ini juga menggabungkan dua ayat besar Mesianik : Daniel 7:13-14 dan Mazmur 110:1. Daniel 7:13-14 menekankan aspek universal dari kekuasaan Yesus; bahwa Dia bukan hanya sekedar seorang penguasa Yahudi, tetapi juga Sang Juruselamat dunia. Mazmur 110:1 mengatakan Mesias duduk di sebelah kanan Allah (Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."). Selain menekankan kekuatan dan kedudukan, gelar ini juga menunjukkan penerimaan.
Semua ini membuat murka Saulus orang Farisi, yang pada saat itu tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang Kristus. Tetapi ini tidak akan lama sebelum Saulus orang Farisi itu kemudian diubahkan menjadi rasul Paulus sang penginjil bagi Kristus.
Bersambung ke Bagian 2
Sumber : GotQuestions.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar