Regenerasi / kelahiran baru (bahasa Inggris:
Regeneration) adalah pekerjaan penciptaan yang dilakukan oleh Allah dalam
diri manusia yang mengubah manusia itu dari keadaan mati secara rohani menjadi
hidup secara rohani. Karena itu ada yang menyebut Regeneration sebagai Spiritual
Resurrection (= Kebangkitan Rohani).
Charles Hodge, seorang Ahli Teologi Presbyterian yang
penting dan kepala dari Princeton Theological Seminary antara tahun 1851-1878
yang berkebangsaan Amerika, menyatakan dalam buku tafsirannya : “By a
consent almost universal the word regeneration is now used to designate, not
the whole work of sanctification, nor the first stages of that work
comprehended in conversion, much less justification or any mere external change
of state, but the instantaneous change from spiritual death to spiritual life.
Regeneration, therefore, is spiritual resurrection; the beginning of a new
life” (= Dengan persetujuan yang hampir bersifat universal, kata ‘kelahiran
baru’ sekarang digunakan untuk menunjuk, bukan pada seluruh pekerjaan pengudusan,
juga bukan pada tahap-tahap pertama dari pekerjaan yang tercakup dalam
pertobatan, lebih-lebih bukan pada pembenaran atau seadanya perubahan keadaan
yang bersifat lahiriah / luar, tetapi perubahan seketika / sesaat dari mati
rohani menjadi hidup rohani. Kelahiran baru, karena itu, adalah kebangkitan
rohani; permulaan dari hidup yang baru) - ‘Systematic Theology’, volume
III, hal 5.
Sifat-sifat / Ciri-Ciri Regenerasi/Kelahiran Baru.
1. Monergistic (hanya
satu pihak yang bekerja).
Jika kita meninjau sanctification
/ pengudusan, maka jelas bahwa pengudusan bersifat Synergistic (kedua pihak sama-sama bekerja. Ini lawan dari
Monergistic), karena sekalipun Allah yang bekerja untuk menguduskan kita,
tetapi kita juga ikut bekerja / berusaha dalam pengudusan itu.
Tetapi dalam hal regenerasi, hanya Allah yang bekerja,
manusia pasif total, tidak ikut bekerja sama sekali!
Charles
Hodge: “It is God who regenerates.
The soul is regenerated. In this sense the soul is passive in regeneration,
which (subjectively considered) is a change wrought in us, and not an act
performed by us” [= Allahlah yang melahirbarukan. Manusia dilahirbarukan.
Dalam arti ini manusia pasif dalam kelahiran baru, yang (dilihat secara
subyektif) adalah suatu perubahan dalam diri kita, dan bukan merupakan suatu
tindakan yang kita lakukan] - ‘Systematic
Theology’, vol III, hal 31.
Dasar:
1. Yohanes 1:13
- “orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula
secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah”.
Ini menunjukkan bahwa dalam
persoalan kelahiran baru, hal-hal jasmani (seperti darah, nafsu sex dan sebagainya)
sama sekali tidak punya peranan. Kelahiran baru merupakan pekerjaan Allah saja!
2. Yohanes 3:6
- “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari
Roh adalah roh”.
3. ‘Dilahirkan’ merupakan kata kerja pasif (apalagi
kalau bicara tentang ‘pembuahan’!). Semua manusia pasif pada waktu dilahirkan
secara jasmani, dan karena itu pada waktu dilahirkan secara rohani jelas
manusia juga pasif. Kitab Suci tidak secara sembarangan menggunakan istilah
‘dilahirkan’ itu. Pasti ada analogi /
persamaan antara kelahiran jasmani dan kelahiran rohani.
4. Mengingat bahwa regeneration merupakan suatu
kebangkitan rohani, maka adalah sesuatu yang tidak masuk akal bahwa manusia
bekerja sama dengan Allah dalam melakukan regeneration. Ini sama seperti
berkata: ‘saya ikut bekerja sama dengan Allah untuk membangkitkan diri saya
sendiri yang mati’!
Keberatan: Yohanes
3:7 memerintahkan kita untuk dilahirbarukan!
Yohanes 3:7 - “Janganlah
engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali”.
Jawab:
kata ‘harus’ dalam Yohanes 3:7 tidak menunjukkan bahwa
itu adalah suatu perintah, tetapi menunjukkan bahwa kelahiran baru adalah syarat mutlak untuk masuk ke dalam
Kerajaan Sorga.
Illustrasi:
kalau mau menjadi ABRI, tinggi badan harus 170
cm, usia harus 21 tahun ke atas, berat badan harus diatas 60 kg. Kata ‘harus’
di sini tidak berarti bahwa itu adalah perintah, tetapi menunjukkan bahwa itu
adalah syarat!
2. Regeneration terjadi dalam Sub-conscious life (= alam bawah sadar)
dari manusia.
Perhatikan bahwa ‘sub-conscious’ berbeda dengan ‘unconscious’
(= tidak sadar). Orang yang berkata
bahwa ia berubah (mengalami regenerasi) karena ‘nggeblak’ / ‘tumbang dalam Roh’
(‘slain by / in the Spirit’) adalah tidak
benar!
Dasar:
a.
Analogi dalam dunia jasmani: bayi tidak
menyadari saat ia dilahirkan, apalagi saat pembuahan yang menjadikan dia!
b. Yohanes 3:8 - “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”. Bandingkan dengan Pengkotbah 11:5 - “Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu”.
b. Yohanes 3:8 - “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”. Bandingkan dengan Pengkotbah 11:5 - “Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu”.
3. Regeneration
terjadi seketika / sesaat (instantaneous), bukan merupakan proses!
Dasar:
a.
Analogi: ‘pembuahan’ juga bukan proses, tetapi
terjadi seketika / sesaat.
b.
Batas antara ‘hidup’ dan ‘mati’ hanya satu garis
tipis. Jadi, saat melalui garis tipis itu pasti terjadi seketika / sesaat,
bukan proses! Dari sini jelas bahwa regenerasi bukanlah
perubahan hidup / pengudusan, karena perubahan hidup / pengudusan adalah suatu
proses!
4. Regeneration
mempengaruhi seluruh manusia (secara rohani).
Lihat:
a. Yehezkiel
36:26-27 - “(26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di
dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat. (27) RohKu akan Kuberikan diam di dalam
batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap
berpegang pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya”.
b. Ulangan 30:6 - “Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup”.
b. Ulangan 30:6 - “Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup”.
Ini mencakup:
1. Intellect / pengetahuan / pengertian (secara rohani).
Bandingkan dengan 1Korintus 2:14-15 - “(14) Tetapi manusia
duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya
adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya
dapat dinilai secara rohani. (15) Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu,
tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain”.
2. Feeling / emotion / perasaan (secara rohani).
Bandingkan dengan:
a.
Matius 5:4
- “Berbahagialah orang yang berdukacita (ini adalah dukacita karena dosa),
karena mereka akan dihibur”.
b.
1Petrus 1:8 - “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun
kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak
melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak
terkatakan”.
3. Will /
kehendak (secara rohani).
Bandingkan dengan Filipi 2:13
- “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaanNya”.
Karena itu, maka
orang yang sudah mengalami regeneration akan berubah, baik dalam pemikiran,
kehendak, maupun perasaan (secara rohani bukan secara jasmani!).
Jika seseorang
berubah hanya sebagian (misalnya hanya berubah secara intelektual-nya saja), maka ia belum mengalami regenerasi
/ kelahiran baru!
Adam Clarke, seorang teolog Methodist dan sarjana Alkitab berkebangsaan Inggris berkata : “Every man must have 2 births, one from heaven,
the other from earth - one of his body, the other of his soul: without the
first he cannot see nor enjoy this world, without the last he cannot see nor
enjoy the kingdom of God” (= Setiap manusia harus mempunyai 2 kelahiran, satu
dari surga, yang lain dari bumi - satu untuk tubuhnya, yang lain untuk jiwanya:
tanpa yang pertama ia tidak bisa melihat maupun menikmati dunia ini, tanpa yang
terakhir ia tidak dapat melihat maupun menikmati Kerajaan Allah).
Sumber : Regeneration / Kelahiran Baru oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar