Kerusakan Total / Total Depravity
Alkitab
mengajarkan bahwa sebagai akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kejadian 3: 6) maka setiap bagian dari manusia- pikirannya,
kehendaknya, emosinya dan kedagingannya-telah rusak oleh dosa. Dengan kata
lain, dosa mempengaruhi seluruh keberadaan kita termasuk siapa kita dan apa
yang kita lakukan. Dosa menembus ke inti keberadaan kita sehingga seluruh
keberadaan kita tercemar oleh dosa dan "... segala kesalehan kami seperti
kain kotor" di hadapan Allah yang suci (Yesaya 64: 6).
Alkitab mengajarkan bahwa kita berdosa karena kita adalah orang-orang berdosa secara hakekat. Atau, seperti yang Yesus katakan, "Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. "(Matius 7: 17-18).
Alkitab mengajarkan bahwa kita berdosa karena kita adalah orang-orang berdosa secara hakekat. Atau, seperti yang Yesus katakan, "Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. "(Matius 7: 17-18).
Kerusakan Total Manusia; Kemuliaan Karunia/Anugerah Allah. |
Kerusakan total manusia terlihat dalam seluruh Alkitab.
- Hati manusia adalah "sangat licik dan sangat jahat" (Yeremia 17: 9).
- Alkitab juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap manusia dilahirkan dalam keadaan “mati dalam pelanggaran dan dosa” (Mazmur 51: 5, Mazmur 58: 3, Efesus 2: 1-5).
- Alkitab mengajarkan bahwa orang yang belum lahir-baru adalah "mati dalam pelanggaran-pelanggarannya" (Efesus 2: 5), ia ditawan oleh cinta terhadap dosa (Yohanes 3:19; Yohanes 8:34) sehingga ia tidak akan mencari Tuhan (Roma 3 : 10-11) karena ia mencintai kegelapan (Yohanes 3:19) dan tidak memahami hal-hal yang dari Allah (1 Korintus 2:14).
- Oleh karena itu, manusia melawan kebenaran Allah didalam keberdosaannya (Roma 1:18) dan terus secara rela hidup dalam dosa.
- Karena keberadaan manusia telah benar-benar rusak total, gaya hidup penuh dosa tampak benar di mata manusia (Amsal 14:12) sehingga mereka menolak Injil Kristus sebagai kebodohan (1 Korintus 1:18) dan pikiran manusia adalah "memusuhi Allah; karena keberadaan manusia yang telah rusak total oleh dosa tidak tunduk pada hukum Allah, karena hakekat manusia yang telah rusak oleh dosa itu tidak bisa tunduk kepada Allah. "(Roma 8: 7).
"Tidak ada
yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada
seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua
tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan
mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka
mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat
untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan
mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada
pada orang itu." Roma 3:9-18
Manusia berada di bawah kuasa dosa atau dikendalikan oleh hakekatnya yang berdosa (kecenderungan sifat alaminya untuk berbuat dosa). Fakta bagaimana seorang
yang belum lahir-baru
dikendalikan oleh egoisme mereka, terlihat dari kecenderungan anak kecil untuk berbuat dosa yang
dihadapi setiap orang tua. Orang tua tidak perlu mengajarkan kepada anaknya untuk menjadi egois,
untuk mengingini barang
milik orang lain atau untuk berbohong.
Tindakan-tindakan tersebut datang secara alami dari hakekat berdosa si anak. Sebaliknya, orang tua harus mencurahkan banyak waktu untuk mengajarkan kepada anak mereka pentingnya
untuk jujur /mengatakan yang sebenarnya, untuk tidak
egois dan belajar berbagi dengan orang lain, untuk taat
dan tidak membangkang dan lain-lain.
Dalam
ayat-ayat selanjutnya Rasul
Paulus mengutip Perjanjian Lama secara
ekstensif untuk menjelaskan bagaimana kondisi
manusia berdosa yang sebenarnya.
Sebagai contoh, kita melihat bahwa
1-tidak seorangpun yang tanpa dosa, 2-tak
ada seorang pun yang mencari Allah, 3-tidak ada seorangpun yang baik, 4-perkataan mereka
telah rusak oleh dosa, 5-tindakan mereka telah rusak oleh dosa, dan
6-di atas semua, mereka
tidak takut akan Allah. Berdasarkan hanya beberapa ayat, telah sangat jelas bahwa
Alkitab memang mengajarkan
bahwa kondisi manusia
yang telah jatuh dalam dosa adalah
"rusak total," karena dosa mempengaruhi semua aspek dari diri manusia termasuk pikiran, kemauan dan emosinya sehingga "tidak ada yang berbuat baik , seorangpun tidak. "(Roma 3:12).
Kesalahpahaman
umum tentang pengertian 'rusak total'.
Kondisi manusia yang rusak total tidak berarti bahwa manusia itu harus melakukan
perbuatan-perbuatan jahat hingga sebejat-bejatnya, juga tidak berarti bahwa
manusia tidak mempunyai hati nurani atau
tidak bisa membedakan benar atau salah. Juga tidak berarti manusia tidak dapat
melakukan hal-hal yang tampaknya baik bila dilihat dari perspektif
manusia atau diukur secara standar manusia. Juga tidak berarti bahwa manusia
tidak dapat melakukan hal-hal yang tampaknya secara lahiriah sesuai dengan hukum
Allah.
Apa yang Alkitab
ajarkan tentang kerusakan total akibat dosa adalah bahwa : saking rusaknya
hingga perbuatan-perbuatan "baik" manusia ternoda/kotor oleh dosa,
karena manusia tidak melakukannya untuk kemuliaan Allah dan melakukannya diluar
iman percaya kepada Yesus Kristus. (Roma 14:23; Ibrani 11: 6). Manusia melihat perbuatan-perbuatan
lahiriah dan menilai perbuatan-perbuatan itu baik, namun Tuhan melihat bukan hanya
perbuatan-perbuatan lahiriah saja tetapi juga motifasi batiniah yang
melatarbelakangi dilakukannya perbuatan-perbuatan itu. Ketika
perbuatan-perbuatan yang dilakukan itu keluar / dihasilkan dari dari hati yang telah
rusak total karena dosa/memberontak terhadap Allah, maka perbuatan-perbuatan
“baik” itu tidak memuliakan Allah, bahkan perbuatan-perbuatan “baik” itu seperti
"kain kotor" di hadapan Allah. Dengan kata lain, perbuatan-perbuatan “baik”
manusia yang berdosa tidak dimotivasi
oleh keinginan untuk menyenangkan Tuhan tetapi dimotivasi oleh kepentingan
dirinya sendiri dan dengan demikian telah rusak total seperti yang Allah nyatakan:"tidak
ada orang yang berbuat baik, seorangpun tidak!"
Karena Alkitab dengan sangat jelas menyatakan bahwa semua manusia telah sangat dipengaruhi oleh dosa sehingga "tidak ada yang mencari Allah,"
lalu bagaimana mungkin
bisa ada orang yang menjadi percaya kepada Yesus Kristus?
Jawabannya adalah : bahwa Allah harus mengatasi kebobrokan manusia sedemikian rupa agar manusia mampu mengenali keadaan rohani dan kondisinya yang tanpa pengharapan karena terpisah dari kasih karunia Allah. Mata
rohani manusia yang buta harus dibuka/dicelikkan dan belenggu dosa yang memperbudak dia didalam keputusasaan itu harus dihancurkan sehingga ia dapat merespon dalam iman kepada pesan Injil
dan karya penebusan Kristus di kayu salib. Bagi manusia yang telah "mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa" untuk dapat memahami dan
menanggapi Injil dalam iman,
pertama-tama ia harus dilahirkan lagi atau dilahir-baru kan oleh Roh Kudus (Yohanes 3: 3). Hanya
setelah Allah menanamkan kehidupan rohani kedalam orang berdosa maka barulah orang berdosa itu dapat "melihat Kerajaan Allah." Ini merupakan tindakan Allah
yang berdaulat, dimana manusia
dilahirkan kembali "bukan
dari darah atau dari
kehendak daging atau
kehendak manusia, melainkan dari Allah "(Yohanes 1: 12-13).
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, kondisi manusia berdosa, terkutuk di hadapan Allah dan telah rusak total, adalah tidak memungkinkan bagi manusia untuk dapat berbuat kebaikan. Dengan kata lain, karena kondisi manusia yang telah rusak total itu maka perbuatan sebaik apapun yang dilakukan manusia, jika dilakukan diluar iman percaya kepada Kristus, tetap merupakan kekejian bagi Allah sehingga tidak bisa untuk menutupi dosa.
Namun, bahkan jika ajaran kerusakan total ini telah dipahami dengan baik sekalipun, tetap
banyak orang akan menolak ajaran ini, fakta
ini tidak mengejutkan, karena umumnya dunia berpikir bahwa manusia itu pada dasarnya baik dan
mampu berbuat kebaikan-kebaikan. Oleh karena itu, gagasan bahwa manusia secara hakekat adalah
orang berdosa yang telah rusak total bertentangan
dengan pandangan modern sebagian
besar agama, psikologis dan
filosofis tentang hakekat/ dasar alamiah manusia. Tetapi faktanya adalah bahwa Alkitab mengajarkan kebobrokan
hati manusia, dan akar penyebab masalah manusia bukanlah akibat lingkungan dimana dia dibesarkan melainkan akibat hati yang jahat dan egois.
Jika dipahami dengan benar, ajaran kerusakan
total akan menghancurkan pengharapan mereka yang menempatkan
imannya pada berbagai jenis ajaran
dengan dasar banyak berbuat kebaikan supaya selamat, dan akan mengakui bahwa
anugerah Allah yang berdaulat di dalam penebusan Kritus adalah satu-satunya pengharapan manusia.
Sumber : GotQuestions.org, Bible.org, Total Depravity oleh Pdt.Budi Asali,M.Div, @Pesan_Injil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar