Dalam penaklukan Kanaan, Allah memerintahkan penumpasan
total seluruh kota dan bangsa:
"16 Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa
itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah
kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, 17 melainkan kautumpas sama sekali,
yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang
Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, " (Ulangan
20: 16-17). Dan Yosua melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya
(Yosua 10:40).
Mengapa Allah memberi perintah seperti itu?
Israel adalah alat penghakiman Allah terhadap bangsa
Kanaan, yang sangat jahat, kejahatan bangsa itu hampir melampaui apa yang dapat
kita bayangkan saat ini: "Jangan engkau
berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian
bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah
mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka
dengan api bagi allah mereka. " (Ulangan 12:31).
Pemusnahan atas mereka diperintahkan untuk mencegah Israel agar tidak
terpengaruh oleh cara-cara hidup mereka yang jahat itu: "supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai
dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu
berbuat dosa kepada TUHAN, Allahmu." (Ulangan 20:18;
juga Ulangan 12: 29-30 “Apabila TUHAN,
Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya
kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan
diam di negerinya, 30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan
mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan
engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana
bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu.”).
Bahkan ketika masih dalam cara penghakiman yang
mengerikan di Perjanjian Lama, Allah telah menawarkan belas pengasihan-Nya .
Misalnya dalam dua peristiwa berikut: Pertama, ketika Allah hendak
menghancurkan Sodom dan Gomora, Allah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan
mengampuni seluruh kota untuk menyelamatkan sepuluh orang benar di kota itu
jika ada. Meskipun Allah akhirnya menghancurkan kedua kota itu (karena sepuluh
orang benar tidak dapat ditemukan), namun Allah menyelamatkan "Lot, orang
benar itu" dan keluarganya (Kejadian 18:32; Kejadian 19:15; 2 Petrus 2:
7). Kedua, Allah menghancurkan Yerikho, tetapi Ia menyelamatkan Rahab perempuan
sundal itu dan keluarganya sebagai tanggapan atas iman percaya Rahab kepada
Allah (Yosua 6:25; Ibrani 11:31). Hingga penghakiman di akhir jaman, selalu
ada kasih karunia Allah untuk ditemukan.
Setiap orang akan mati pada waktu yang telah ditentukan
Allah sendiri (“Dan sama seperti manusia
ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi”
Ibrani 9:27; “dengan berpeluh engkau akan
mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”
Kejadian 3:19).
Apakah fakta bahwa semua orang mengalami kematian menjadikan Allah "pembunuh"?
Mari kita melihatnya dari dua pembahasan berikut :
Memang semua manusia akan mati. Tetapi kematian adalah
upah / hukuman/ konsekuensi dosa (Roma 6:23a). Manusia-lah yang telah memilih
untuk berbuat dosa, akibatnya kematian menjadi bagian hidup yang harus manusia
tanggung karena manusia telah membawa kematian itu dalam dirinya ke dunia. (“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam
dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”
Roma 5:12). Allah justru telah
menunjukkan kasih karunia-Nya dengan menyediakan penebusan di dalam Yesus
Kristus. Allah, dalam kasih
karunia-Nya, telah mengalahkan kematian bagi mereka yang ada di dalam Kristus,
dan suatu hari kebenaran akan sepenuhnya dinyatakan: "Musuh yang terakhir, yang dibinasakan
ialah maut." (1 Korintus 15: 26). Saat ini
Yesus telah memegang kunci maut (“Aku telah mati,
namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang
segala kunci maut dan kerajaan maut.” Wahyu
1:18). Suatu hari, seperti yang dikatakan John Donne (seorang
penyair berkebangsaan Inggris dan seorang pastor di Gereja Inggris) ,
"Kematian tidak akan ada lagi; kematian, engkau akan mati."
Allah setia pada
firman-Nya. Dia akan menghancurkan orang jahat, dan Ia “menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari
penghakiman, terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin
mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan
angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, " (2
Petrus 2: 9-10). Tetapi Allah juga telah berjanji bahwa "karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam
Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6: 23b).
Kristus telah mengalahkan maut / kematian, sengat maut / kematian telah
dipatahkan-Nya, maka di dalam Kristus kita yang percaya kepada-Nya dapat
beroleh hidup kekal.
Sumber : GotQuestions.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar