Apakah maksud Yesus ketika memerintahkan untuk "memberikan juga pipi kiri"?
Seluruh bagian
dari Khotbah Yesus di atas Bukit di mana ayat ini ditemukan dapat dipahami sebagai
salah satu di mana Yesus benar-benar menekankan pentingnya menaati hukum moral Israel dengan ketulusan sungguh-sungguh dan bukan sekedar secara lahiriah saja. Banyak
materi di dalamnya melengkapi nature/sifat kedatangan Kristus yang ditandai dengan
anugerah/rahmat, kasih dengan pengorbanan, dan kesabaran terhadap orang-orang berdosa, seiring dengan semua tanda-tanda ini, nature kedatangan Kristus juga menegaskan prinsip "siapa
yang terakhir/terkemudian akan menjadi yang pertama/terdahulu/paling duluan" di atas mana Kerajaan Allah
didasarkan. Misalnya,
kita diajarkan untuk mengasihi musuh kita dan berdoa bagi yang menganiaya kita, bukannya menolak atau membenci mereka. Semua
ini secara umum dapat diringkas dengan mengatakan bahwa kita harus murni luar
dalam dan harus berlegowo sebanyak mungkin demi memenangkan dunia yang terhilang.
“Memberikan pipi kiri" tidak berarti pasifisme (teori bahwa segala macam pertikaian perang harus di
selesaikan dengan cara damai), juga
tidak berarti kita harus menempatkan diri kita sendiri atau orang lain dalam
bahaya. Seperti
halnya prinsip mata ganti mata dan gigi ganti gigi dalam ayat sebelumnya (Matius
5:38), ‘memberikan pipi kiri’ mengacu pada pembalasan pribadi, bukan pelanggaran
criminal, bukan tindak pidana dan bukan tindakan agresi militer. Jelas,
Yesus tidak bermaksud meniadakan semua hukum Allah dan perintah yang melindungi
kita melawan kejahatan kekerasan atau serangan dalam perang. Sebaliknya,
Yesus berbicara di sini tentang prinsip untuk tidak melakukan pembalasan untuk menghindari
penghinaan terhadap martabat kita sendiri, serta tuntutan hukum untuk
mendapatkan asset/milik pribadi seseorang (Dan kepada orang yang hendak
mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Matius 5:
40), pelanggaran atas kebebasan seseorang (Dan siapapun yang memaksa engkau
berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Matius 5:
41), dan pelanggaran terhadap hak atas kekayaan (Berilah
kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau
meminjam dari padamu. Matius 5:42). Dia
menyerukan untuk tidak mementingkan hak-hak pribadi melainkan mementingkan kasih.
“Memberikan
pipi kiri” berarti tidak membalas kejahatan dengan kejahatan / balas dendam,
yang merupakan tanggapan umum yang diharapkan kebanyakan orang dan yang merupakan tindakan
orang duniawi. Ketika kita menanggapi
kebencian dengan kasih, akan mungkin menarik perhatian seseorang dan ini akan membuka
kesempatan bagi kita untuk membagikan Injil kabar keselamatan kepada orang itu. Ketika
kita menanggapi kejahatan dengan cara berbeda dari cara-cara orang duniawi,
maka akan menampilkan kekuatan supranatural dari Roh Kudus yang tinggal di
dalam kita. Yesus
adalah contoh sempurna karena Dia diam di hadapan para penuduh-Nya dan tidak memerintahkan
pembalasan dendam dari surga kepada mereka yang telah menyalibkan-Nya.
Sumber : GotQuestions.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar