Daniel dalam Persekutuan Doa


Daniel berdoa secara pribadi, namun kita dapat juga menerapkan sikap ini dalam doa-doa kita di rumah dan dalam persekutuan-persekutuan doa. Merupakan suatu sukacita di pagi hari ini ketika saya dapat berlutut berdoa bersama dengan pasangan dimana saya tinggal untuk bersama –sama mendoakan banyak hal. Terima kasih Tuhan untuk rumah-rumah di mana suami dan istri (dan anak-anak juga, jika mungkin) dapat berlutut bersama sebagai keluarga untuk berdoa, menjadikan berdoa suatu yang tetap yang tidak dapat dialihkan (kecuali oleh sesuatu hal luar biasa yang terjadi sesuai kehendakNya) . Dan ketika orang-orang muda dibesarkan dalam sikap berdoa, ketika mereka beranjak dewasa, sikap doa itu akan menjadi suatu kebiasaan untuk terus dilanjutkan. Secara kolektif, doa adalah kekuatan kita sebagai jemaat, doa-doa khusus untuk mendoakan kebutuhan yang spesifik, dan tidak hanya dalam kaitannya dengan kelompok, tetapi juga untuk dalam masalah-masalah internasional.

Bagaimana dengan kita pada hari ini? Kita memuji Tuhan bersama-sama dan berdoa bersama pada awal pertemuan untuk khusus mendoakan keselamatan jiwa-jiwa yang berharga. Janganlah lupa untuk selalu mendoakan jiwa-jiwa yang masih terhilang. Hal ini sangatlah penting, namun ada hal yang penting yaitu otoritas Allah sesuai dengan kehendak-Nya yang Ia nyatakan melalui firman-Nya. Allah telah menunjukkan bagaimana orang Kristen harus berkumpul bersama dalam nama Tuhan Yesus (Matius 18: 20), tanpa melibatkan organisasi ataupun otoritas tertentu. Allah telah memberikan instruksi yang tepat mengenai hal-hal ini. Hari ini gereja adalah 'tempat' Nya dan umat-Nya yang telah dibawa kepada-Nya melalui kematian Tuhan Yesus Kristus adalah dimana kepentingan-Nya berpusat. Ada kasih dalam kepemimpinan Kristus dan dalam kuasa dan pelayanan Roh Kudus, dan tepat disanalah Kristus dapat ditemukan "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius 18 : 20). Saya percaya inilah tanah, kota, rumah dan nama yang mewakili kita saat ini. Ini adalah hal-hal yang telah diserang oleh kekuatan musuh, tetapi di dalam Kristus semua hal-hal ini aman dan tidak akan pernah dapat ditumbangkan.


Marilah kita bertekuk lutut (tunduk sepenuhnya) di hadapan Allah selagi kita diberi kesempatan. "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Matius 22:37


Apa yang ingin kita ihat di hari-hari terakhir adalah peningkatan minat untuk bersekutu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, tanpa organisasi manusia manapun. Selama kepemimpinan Kristus bekerja, di mana setiap anggota tubuh tunduk pada pimpinanNya, di mana Roh Kudus bebas bergerak di antara umat-Nya untuk membimbing mereka, untuk mengarahkan mereka dan menginspirasi mereka, dan di mana kita semua diatur oleh nama Tuhan kita Yesus Kristus maka persekutuan itu akan secara konsisten sejalan dengan kehendak Allah. Apakah berarti kita terlalu banyak berharap jika kita mengharapkan hal ini untuk terjadi di jaman ini? Tentunya tidak, jika kita patuh, jika kita menerima firman Allah sebagai pemandu kita, jika kita siap untuk menundukkan kehendak kita dibawah otoritas kehendak Allah sebagaimana apa yang Ia telah nyatakan dalam Firman-Nya yang berharga. Hal ini tidak hanya ideal, melainkan juga adalah kemungkinan yang mulia, betapa luar biasa apabila hal seperti ini  terjadi, pada hari-hari terakhir sebelum gereja tutup mungkin akan terjadi suatu kebangunan minat dan antusiasme terhadap kebenaran Allah sehingga ketika Tuhan datang Dia akan menemukan orang-orang yang setia kepada firman-Nya.

 
Daniel dalam Persekutuan Doa


"Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.



Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya, dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.



Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.



Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!



Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;



Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.



Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."

(Daniel 2: 16-23)


Ketika raja Nebukadnezar mendapatkan mimpi yang luar biasa, ia ingin mimpinya ditafsirkan. Dia menolak untuk memberitahukan mimpinya kepada ahli perbintangan, peramal dan orang-orang bijak, "Tidak," katanya, "ceriterakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku.”. Itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, dan ketika tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui mimpi raja itu apalagi menafsirkannya, raja memerintahkan untuk mengeksekusi semua orang bijaksana di Babel, dan itu termasuk Daniel dan tiga rekannya. Maka Daniel bersama-sama datang kepada Allah dalam persekutuan doa. Kali ini bukan lagi masalah pribadi, ini adalah masalah persekutuan. Daniel memberitahukan situasi ini kepada ketiga pemuda teman-temannya.


Hananya, Misael dan Azarya, berdoa bersama untuk mendoakan Daniel
Nama-nama mereka saat itu telah diganti oleh orang Babel dengan nama Babylonia (Sadrakh, Mesakh dan Abednego) yang  menghubungkan mereka dengan dewa kafir, tetapi Roh Allah mencatat bagi kita di sini nama-nama Yahudi mereka (Hananya, Misael dan Azarya) yang menunjukkan hubungan mereka dengan Allah yang hidup. Mereka berkumpul dan berdoa  bersama-sama untuk mendoakan masalah ini, mereka memiliki persekutuan doa, dan rahasia mimpi itu diberitahukan oleh Allah kepada Daniel. Ayat 20-23 merupakan catatan pujian yang indah dan penyembahan Daniel kepada Allah yang maha besar, karena Dia adalah Tuhan yang dapat melakukan segala sesuatu. Jika kita dapat menghayati hal ini sepenuhnya, bahwa Allah dapat mengubahkan segala sesuatu, Allah dapat membawa kondisi yang lebih baik, Allah dapat memberikan hikmat, pemahaman dan kekuatan, asalkan kita mengakui dan taat kepada-Nya, asalkan kita siap untuk mengatakan, 'Hidup kita adalah milikmu', secara baik pribadi maupun kolektif.

Saya ingat ketika melewati suatu gereja dan melihat sebuah poster yang ditempelkan di luar, menyatakan, "Jangan biarkan Allah menjadi ban serep'. Sebuah ban serep/roda cadangan hanya digunakan dalam keadaan darurat. Seharusnya kita tidak mencari Allah seperti kita membutuhkan ban serep, seharusnya kita mempersilahkan Tuhan di ‘roda kemudi ‘ untuk mengemudi, Dia yang mengambil kendali,  Dia yang mengarahkan, Dia yang berkuasa kepada Siapa kita tunduk. Jadi Daniel dan ketiga rekannya berdoa bersama dan Tuhan menjawab doa mereka dengan mengungkapkan mimpi raja kepada Daniel dan juga memberikan arti untuk menafsirkan mimpi itu.


Daniel memberitahukan dan menafsirkan mimpi raja.

Perhatikan jawaban yang Daniel berikan kepada Tuhan untuk wahyu ini. "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!


Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."

Dengan kata lain, Daniel memuji kuasa Allah dengan menyatakan : hal ini mudah bagi Allah. Mimpi itu terungkap dan penafsiran diberikan. Betapa cepatnya Allah menjawab doa mereka.
Lalu Daniel melanjutkan dengan mengatakan, "Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian; Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya."

Raja-raja dunia mungkin perkasa dan kuat, mereka membual dalam kekuatan mereka, pasukan mereka dan kekayaan mereka, tetapi Allah dapat memusnahkan raja dalam semalam dan menggantikannya dengan raja yang lain seperti yang Dia lakukan dalam Daniel 5:30-31 (30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. 31 (dalam Alkitab bahasa Indonesia pasal 6:1) Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.) Betapa kecilnya manusia di hadapan Allah! Betapa dasyat kuasaNya! Kita dapat melihat di dalam Alkitab dan di dalam sejarah betapa sombongnya manusia, menempatkan dirinya dalam semua kesombongan dan dengan pongah berkata akan melakukan ini dan itu, tetapi Allah mengubahnya dalam semalam. Inilah Allah yang kita percaya.

  
Mimpi raja Nebukadnezar yang dinyatakan Daniel.

"Dia mengungkapkan hal-hal yang mendalam dan rahasia". Jika kita menerapkan hubungan sedekat ini dalam kehidupan kita sendiri dan dalam persekutuan/gereja kita, maka kemajuan-kemajuan terjadi.  Kehidupan pribadi kita akan  mendapatkan lebih banyak kekuatan dan kemajuan secara spiritual . Apakah kita akan terus menyerah dalam kelemahan dan kegagalan yang ada ataukah kita mau percaya kepada Allah yang hidup, karena Dia mampu mengubahkan segala hal? Dia mampu mengubahkan segala hal bagi kita secara individu, dan secara kolektif. Inilah Allah yang Daniel miliki.

Apakah kita siap untuk membayar harga dalam doa, memberikan lebih banyak waktu untuk berdoa dan ketika Allah mengungkapkan kehendak-Nya kepada kita, apakah kita siap untuk taat?


Sumber : The Continual, Settled, Individual Prayer Life of Daniel oleh Frank Wallace untuk Biblecentre.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar