3 Perbedaan Penting Yesus dari Semua Pemimpin Agama Lainnya

Dalam hal ini, mempertanyakan bagaimana Yesus berbeda dari para pemimpin agama lainnya seolah mempertanyakan bagaimana matahari berbeda dari bintang-bintang lain di tata surya karena pada prinsipnya adalah tidak ada bintang lain di tata surya kita selain matahari!


  8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:8-11)


1. Tidak ada "pemimpin agama" lainnya yang dapat dibandingkan dengan Yesus Kristus. Karena memang tidak ada seorangpun dari semua pemimpin agama di dunia ini baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati yang sebanding dengan Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah satu-satunya yang telah mati dan sekarang hidup untuk selama-lamanya. Seperti yang telah Ia nyatakan dalam Wahyu 1:17-18 bahwa “Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Dia selama-lamanya hidup! Tidak ada seorang pemimpin agama lain manapun yang berani membuat klaim seperti itu, karena jika klaim ini tidak benar, maka klaim ini hanya merupakan pernyataan konyol yang tak masuk akal.

2. Perbedaan penting lainnya antara Yesus dan para pemimpin agama lainnya ditemukan dalam sifat hakiki Kekristenan. Inti dari Kekristenan adalah Kristus, Dia yang telah disalibkan, dan telah dibangkitkan, telah naik ke Surga, dan akan datang kembali untuk yang kedua kali pada suatu hari nanti. Tanpa Kristus dan tanpa kebangkitan-Nya, maka tidak ada Kekristenan. Bandingkan hal ini dengan agama-agama besar lainnya. Hinduisme, misalnya, dapat berdiri atau hancur seluruhnya terlepas dari apakah "Swami/Guru besar" pendirinya masih hidup atau sudah mati. Demikian juga halnya dengan Budhisme. Bahkan Islam didasarkan pada perkataan dan ajaran Muhamad yang telah mati, bukan pada pernyataan bahwa ia telah hidup kembali dari kematian.

Rasul Paulus dalam 1Korintus 15:13-19 mengatakan bahwa, jika Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka iman kita kosong dan kita masih ada dalam dosa-dosa kita! Klaim kebenaran iman Kristen didasarkan hanya pada Yesus Kristus yang sudah bangkit! Jika Yesus tidak bangkit dari kematian- dalam waktu dan ruang - maka tidak ada kebenaran Kristen apapun. Dalam seluruh Perjanjian Baru, para rasul dan para penginjil mendasarkan kebenaran Injil pada kebangkitan Kristus.

1Korintus 15:13-19  13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. 15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. 16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. 19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

3. Satu titik penting lainnya adalah fakta yang sangat penting bahwa Yesus Kristus dinyatakan sebagai "Anak Allah" (suatu sebutan dalam bahasa Ibrani yang berarti "memiliki nature Allah") serta dinyatakan sebagai "Anak Manusia" (suatu sebutan dalam bahasa Ibrani yang berarti "memiliki nature manusia") . Dalam banyak ayat-ayat,
Yesus mengaku setara dengan Bapa (lihat, misalnya, Yohanes 10:29-33). Kepada Yesus diterapkan  semua hak-hak istimewa dan atribut-atribut Allah. Namun Dia juga seorang manusia, yang lahir dari seorang perawan (Matius 1:18-25; Lukas 1:26-56). Setelah hidup tanpa dosa, Yesus disalibkan untuk membayar dosa-dosa semua manusia: "Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia." 1Yohanes 2:2, dan kemudian Dia dibangkitkan dari kematian tiga hari kemudian. Yesus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya Manusia, yang theanthropos” [kata dari bahasa Yunani untuk "Allah" (theos) dan "Man" (anthropos)]; namun Dia adalah satu pribadi, pribadi kedua dari Tritunggal.

 
Pribadi dan Karya Kristus menimbulkan pertanyaan yang tidak dapat dihindari: Apa yang akan anda lakukan dengan Yesus? Kita tidak bisa mengabaikan Dia begitu saja. 

Yesus Kristus adalah tokoh sentral dalam sejarah manusia, dan jika Dia mati karena dosa-dosa seluruh dunia, maka Dia mati untuk anda juga. Rasul Petrus mengatakan, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Kisah Para Rasul 4:12. Jika kita percaya pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang telah menyelamatkan kita dari dosa, maka kita pasti akan diselamatkan.



Sumber : GotQuestions.org

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar