Keperawanan Abadi Maria

Alkitabiahkah konsep keperawanan kekal Maria?
 
Doktrin Keperawanan Abadi Maria, tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. (Picture credit: http://www.the-gospel-truth.info)

The perpetual virginity of Mary, konsep ini merupakan doktrin resmi Gereja Katolik Roma bahwa ibu Yesus, Maria, tetap perawan seumur hidupnya. Apakah konsep ini alkitabiah? Sebelum kita melihat Kitab Suci yang spesifik, penting untuk memahami mengapa Gereja Katolik Roma percaya pada keperawanan abadi Maria. Gereja Katolik Roma memandang Maria sebagai "Bunda Allah" dan "Ratu Surga". Umat ​​Katolik percaya bahwa Maria memiliki tempat yang agung di Surga, dengan akses terdekat kepada Yesus dan Allah Bapa. Konsep seperti itu tidak diajarkan di dalam Kitab Suci. Lebih jauh lagi, bahkan jika Maria memang menempati posisi yang begitu mulia, fakta bahwa dia telah / pernah melakukan hubungan seksual tidak akan menghambatnya untuk mendapatkan kemuliaan itu. Karena seks di dalam pernikahan bukanlah dosa. Maria sama sekali tidak mencemarkan dirinya dengan melakukan hubungan seksual dengan Yusuf suaminya. Seluruh konsep keperawanan abadi Maria didasarkan pada ajaran yang tidak alkitabiah, Maria sebagai Ratu Surga, dan tentang pemahaman seks yang tidak alkitabiah.
 
Jadi, apakah yang Alkitab katakan tentang keperawanan abadi Maria? Dengan menggunakan New American Bible, yang merupakan terjemahan Katolik, kita dapat melihat bahwa keperawanan abadi Maria tidak diajarkan di dalam Alkitab. Matius 1:24-25 NAB mengatakan kepada kita, "Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus."  Yusuf, tidak melakukan hubungan seksual dengan Maria, sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, Yesus. Arti dari Kitab Suci ini sangat jelas. Yusuf dan Maria tidak memiliki hubungan seksual sampai setelah Yesus lahir

Matius 13:55-56 NAB menyatakan, "Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Jika keperawanan Maria itu kekal, jelas tidak mungkin dia mempunyai anak-anak lainnya setelah melahirkan Yesus. Umat Katolik mengklaim, dengan benar, bahwa istilah Yunani untuk "saudara laki-laki "dan "saudara perempuan" dalam ayat-ayat ini bisa juga merujuk pada kerabat laki-laki dan perempuan, tidak harus saudara laki-laki dan perempuan secara harfiah. Namun, makna yang dimaksud ayat ini jelas, mereka menganggap Yesus sebagai anak Yusuf, anak Maria, dan saudara laki-laki Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas, dan saudara laki-laki dari saudara perempuan yang tidak disebutkan nama dan jumlahnya. Ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan. Akan melenceng artinya apabila teks yang jelas menyebut "saudara laki-laki" dan "saudara perempuan" ini ditafsirkan sebagai "sepupu" atau "kerabat" dengan menyebutkan ibu dan ayah Yesus.

Matius 12:46-47 NAB mengatakan kepada kita, "Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.". Lihat juga Markus 3: 31-34; Lukas 8: 19-21; Yohanes 2:12; dan Kisah Para Rasul 1:14. Semua menyebutkan ibu Yesus dengan saudara-saudaranya. Jika mereka adalah sepupu-Nya, atau anak-anakYusuf dari pernikahan sebelumnya, mengapa mereka disebut bersama Maria begitu sering?  Pandangan/konsep tentang keperawanan abadi Maria  tidak mungkin didasarkan dari Kitab Suci. Konsep salah ini pastilah dipaksakan pada Kitab Suci, dan jelas bertentangan dengan apa yang Alkitab jelaskan dengan jelas.


Sumber : GotQuestions.org



Tidak ada komentar:

Posting Komentar