Apakah pengajaran tentang Pengangkatan Maria? Alkitabiah ajaran ini?
The Assumption of Mary atau Pengangkatan Maria (atau Pengangkatan Perawan) adalah sebuah doktrin yang
mengajarkan bahwa setelah Maria ibu Yesus, meninggal, ia dibangkitkan,
dimuliakan, dan dibawa ke surga. Kata assumption diambil dari kata Latin yang
berarti "diangkat." Doktrin Pengangkatan Maria diajarkan oleh Gereja Katolik
Roma dan, pada tingkat yang lebih rendah, oleh Gereja Ortodoks Timur.
Doktrin Pengangkatan Maria bermula
di
Kekaisaran Bizantium sekitar abad ke-6. Sebuah pesta tahunan untuk menghormati
Maria yang secara bertahap berkembang menjadi sebuah peringatan kematian Maria
yang disebut Pesta Asma ("tertidur"). Ketika praktek ini menyebar ke
Barat, penekanan diberikan pada kebangkitan Maria dan pemuliaan tubuh Maria
serta jiwanya, dan nama pesta itu kemudian diubah menjadi Assumption. Hal ini masih
diperingati hingga kini pada setiap tanggal 15 Agustus, seperti
halnya pada masa abad pertengahan. Pengangkatan Maria dijadikan dogma resmi Gereja Katolik Roma tahun 1950 oleh Paus
Pius XII.
Alkitab memang mencatat Allah "mengangkat" Henokh dan Elia ke surga (Kejadian 5:24; 2 Raja-raja 2:11). Oleh karena itu, bukan tidak mungkin Allah dapat melakukan hal yang sama pada Maria. Tidak salah jika percaya bahwa Tuhan "mengangkat" Maria masuk surga dalam arti bahwa dia masuk surga sebagai orang percaya. Masalahnya adalah tidak ada dasar alkitabiah tentang dogma pengangkatan Maria ini. Alkitab tidak mencatat kematian Maria, juga - sekali lagi – tidak menyebutkan Maria setelah Kisah Para Rasul pasal 1. Sebaliknya, doktrin Pengangkatan Maria ini merupakan akibat dari peninggian Maria ke posisi yang sebanding dengan Anak-Nya.
Alkitab memang mencatat Allah "mengangkat" Henokh dan Elia ke surga (Kejadian 5:24; 2 Raja-raja 2:11). Oleh karena itu, bukan tidak mungkin Allah dapat melakukan hal yang sama pada Maria. Tidak salah jika percaya bahwa Tuhan "mengangkat" Maria masuk surga dalam arti bahwa dia masuk surga sebagai orang percaya. Masalahnya adalah tidak ada dasar alkitabiah tentang dogma pengangkatan Maria ini. Alkitab tidak mencatat kematian Maria, juga - sekali lagi – tidak menyebutkan Maria setelah Kisah Para Rasul pasal 1. Sebaliknya, doktrin Pengangkatan Maria ini merupakan akibat dari peninggian Maria ke posisi yang sebanding dengan Anak-Nya.
Beberapa orang Katolik Roma hanya mengajarkan sampai sebatas bahwa
Maria dibangkitkan pada hari ketiga, sama seperti Yesus, dan Maria naik ke
surga, sama seperti Yesus. Namun, Kitab Suci Perjanjian
Baru mengajarkan bahwa hanya Yesus yang dibangkitkan pada hari ketiga (Lukas 24:7) dan
bahwa Yesus naik ke sorga (Kisah Para Rasul 1: 9). Menganggap hal
yang sama terjadi
pada Maria
berarti menerapkan beberapa
atribut Kristus kepada Maria dan ini sesat. Meskipun gagasan pengangkatan Maria ini tidak sesat
dalam konteksnya (karena Maria adalah orang percaya yang beroleh anugerah, maka
memang dia telah pergi ke surga); namun dalam Gereja Katolik Roma, konsep
pengangkatan Maria adalah langkah penting yang membuat Maria dimuliakan, disembah,
dipuja, bahkan umat Katolik pun berdoa kepadanya . Jadi jelas, mengajarkan pengangkatan
Maria adalah langkah menuju penyetaraan Maria dengan Kristus, yang pada
dasarnya memproklamirkan keilahian Maria, dan ini sesat, karena Maria hanya manusia
biasa yang berdosa dan sama sekali tidak memiliki kesetaraan dengan Kristus
yang adalah Allah.
Sumber : GotQuestions.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar