Kain Kafan yang Telah Dilipat

Adakah makna tertentu dari kain kafan yang telah dilipat? Inilah penjelasannya :




Detil mengenai kain kafan yang telah dilipat dapat ditemukan dalam catatan tentang kebangkitan Yesus di dalam Yohanes 20:7, "sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung."  Terdapat perbedaan dalam beberapa versi terjemahan Alkitab mengenai ayat ini. Tiga dari versi Alkitab menerjemahkan ayat ini dengan kata "napkin" [=serbet] (King James Version, American Standard Version, Revised Standard Version). Terjemahan lainnya menerjemahkannya dengan "burial cloth" [=kain penguburan/kafan/kapan] (New International Version), "handkerchief" [=saputangan] (New King James Version), atau "face-cloth" [=kain pengelap muka] (New American Standard Bible). Kata Yunani adalah saudarion, yang berasal dari kata bahasa Latin yang berarti "keringat." Hal ini dapat merujuk pada handuk untuk menyeka keringat dari wajah seseorang. Hal ini digunakan dalam bahasa Yunani untuk menunjukkan handuk atau kain, tetapi tidak secara khusus menunjuk pada serbet meja.

Kata kunci lainnya adalah ‘telah dilipat. Apakah kain penguburan ataukah serbet yang telah dilipat di dalam kubur? Dua dari terjemahan menggunakan kata "dilipat" (NIV, NKJV). Lainnya menerjemahkan kata sebagai "digulung" (NASB, ASV, RSV) atau "dibungkus bersama-sama" (KJV). Kata bahasa Yunani adalah entulisso, yang berasal dari kata-kata yang mungkin berarti "memutar" atau "untuk menjalin." Intinya adalah bahwa tidak ada kesepakatan apakah kain itu serbet dan tidak ada kesepakatan bahwa kain itu terlipat rapi dengan cara tertentu yang berarti. Arti utama dari Yohanes 20:7 adalah bahwa kain, yang ditempatkan di atas kepala atau wajah Yesus di pemakaman, terpisah dari sisa kain kafan-Nya. Arti signifikan dari hal ini, jika ada, tidak diketahui.

Ada yang memperkirakan bahwa melipat serbet di meja adalah kebiasaan Yahudi yang berarti orang yang melipat serbet bermaksud untuk kembali. Berbagai sumber pembelajaran Alkitab telah diperiksa, tetapi tidak ada ada apa-apa tentang dugaan kebiasaan Yahudi dalam melipat serbet ini. Satu-satunya referensi tentang hal ini sepertinya berasal dari posting internet dan email tahun 2007.

Banyak komentator Alkitab dan para penulis telah menggunakan ilustrasi kreatif untuk membuat aplikasi khusus pada kebangkitan dan kedatangan Yesus Kristus. Yang benar adalah bahwa serbet meja, seperti yang kita gunakan saat ini, tidak digunakan di zaman Yesus. Bangsa Yahudi melakukan cuci tangan setelah makan sebagai bagian dari ritual makan. Mencuci tangan sebelum makan adalah wajib sesuai dengan perintah kerabian, tetapi setelah mencuci tangan mereka, apakah mereka mengeringkan tangan dengan sebuah kain? Rupanya, tidak ada sumber kerabian awal yang membahas bagaimana cara orang Yahudi mengeringkan tangan setelah mencucinya. Melipat serbet sebagai tanda bahwa tamu makan malam telah selesai makan mungkin merupakan kebiasaan baik di Eropa, namun tampaknya kebiasaan ini tidak diketahui di tanah Israel pada zaman Yesus.

Jadi, tidak ada makna tertentu dari kain/kain kafan yang telah dilipat itu. Yang jelas adalah bahwa Tuhan Yesus Kristus telah bangkit dari kematian dan hidup selama-lamanya sesuai dengan Kitab Suci. 


Sumber : GotQuestions.org

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar