Pada malam ketika
Yesus ditangkap, Dia dibawa ke hadapan Hanas, Kayafas, dan perkumpulan pemimpin-pemimpin agama yang disebut Sanhedrin (Yohanes 18:19-24; Matius 26:57). Setelah itu Dia dibawa ke
hadapan Pilatus, Gubernur Romawi (Yohanes 18:23), lalu dikirim ke Herodes
(Lukas 23:7), dan dikembalikan ke hadapan Pilatus (Lukas 23:11-12), yang
akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus.
Image courtesy : 'The Passion of The Christ', the movie |
Yohanes 18:19-24 “24 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang
ajaran-Nya. 20 Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada
dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat
semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. 21
Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang
Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."
22 Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar
muka-Nya sambil berkata: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?" 23
Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya,
tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?" 24 Maka
Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.”
Matius 26:57 Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka
membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
Lukas 23:7 Dan
ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia
menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
Lukas 23:11-12
11Maka mulailah Herodes dan pasukannya
menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu
mengirim Dia kembali kepada Pilatus. 12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah
Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
Ada enam
bagian pada pengadilan
atas Yesus: tiga tahap diadili
dalam pengadilan agama dan tiga
tahap diadili dalam pengadilan
Romawi.
Pengadilan Agama
Yesus diadili di hadapan (1) Hanas, mantan imam besar; (2) Kayafas, Imam Besar saat itu; dan (3) kelompok Sanhedrin. Yesus didakwa dalam pengadilan
"gerejawi" dengan dakwaan penghujatan,
karena mengakui Diri-Nya sebagai Anak Allah, Mesias.
Pengadilan di
hadapan penguasa-penguasa Yahudi, pengadilan agama, menunjukkan sejauh mana para
pemimpin Yahudi membenci Yesus karena mereka secara ceroboh telah mengabaikan
banyak hukum-hukum agama mereka sendiri.
Ada beberapa tindakan ilegal yang
terlibat dalam pengadilan/sidang ini jika dinilai dari sudut pandang hukum
Yahudi : (1) Sidang tidak boleh diadakan pada waktu perayaan. (2) Setiap
anggota pengadilan harus memilih secara individu baik untuk menghukum atau
membebaskan, tetapi penjatuhan hukuman atas Yesus dipilih beramai-ramai. (3)
Jika hukuman mati dijatuhkan, maka harus satu malam berlalu sebelum hukuman itu
dilaksanakan; namun, hanya beberapa jam berlalu dan Yesus sudah dipakukan di
kayu Salib. (4) Orang-orang Yahudi tidak memiliki kewenangan untuk mengeksekusi
siapa pun. (5) Sidang tidak boleh diadakan pada malam hari, tapi sidang atas
Yesus ini dilakukan sebelum fajar menyingsing / masih malam. (6) Terdakwa seharusnya
diberikan pembela, tetapi tidak ada yang membela Yesus. (7) Terdakwa tidak
boleh ditanya dengan pertanyaan yang memberatkan, tetapi Yesus ditanya dengan
pertanyaan ‘apakah Ia adalah Mesias’ yang jawaban-Nya akan memberatkan dakwaan
penghujatan yang dituduhkan pada Yesus.
Pengadilan Romawi
Yesus atau Barabas? (image courtesy: The Passion of the Christ, the movie) |
Sidang-sidang dihadapan para penguasa Romawi
- dimulai dari (1) Pilatus (Yohanes 18:23) setelah Yesus dipukuli. Tuduhan terhadap-Nya sangat berbeda dengan yang dituduhkan dalam sidang-sidang agamawi. Di hadapan Pilatus Yesus dituduh telah menghasut orang-orang untuk mebuat kerusuhan, telah melarang orang-orang untuk membayar pajak, dan mengaku sebagai Raja. Pilatus tidak menemukan alasan untuk membunuh Yesus sehingga ia mengirim Yesus untuk menghadap Herodes (Lukas 23:7).
- (2) Herodes menista dan mengolok-olokkan Yesus, tetapi menghindari tanggung jawabnya secara politik,
- maka Herodes mengirim Yesus kembali kepada (3) Pilatus (Lukas 23:11-12). Ini adalah sidang terakhir dimana Pilatus berusaha untuk menenangkan amarah orang-orang Yahudi dengan membiarkan Yesus dicambuki. Cambuk Romawi adalah pencambukan mengerikan dengan 39 cambukan. Dalam upaya terakhirnya untuk melepas Yesus, Pilatus menawarkan seorang tahanan bernama Barabas untuk disalibkan dan Yesus untuk dibebaskan, tetapi tidak berhasil. Orang banyak menyerukan agar Barabas dibebaskan dan agar Yesus disalibkan. Pilatus mengabulkan tuntutan mereka dan menyerahkan Yesus untuk diperlakukan sekehendak mereka (Lukas 23:25).
Lukas 23:23-25
23Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan,
dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. 24 Lalu Pilatus memutuskan,
supaya tuntutan mereka dikabulkan. 25 Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan
ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan
mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan
semau-maunya.
Pengadilan-pengadilan atas Yesus mewakili penghinaan paling utama terhadap keadilan. Yesus, orang yang paling tidak bersalah dalam sejarah dunia,
Dia yang tidak berdosa, dibuat berdosa karena kejahatan kita dan dihukum mati
dengan cara disalibkan. (Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 2Korintus 5:21)
Sumber : GotQuestions.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar