Terdapat 16 ayat-ayat sukar yang berkenaan dengan keilahian Yesus di dalam kitab Injil Yohanes.
Otoritas Kristus : Yohanes 3:35 - “Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya”. |
Posting Bagian B ini merupakan lanjutan dari Bagian A dan membahas 10 ayat-ayat sukar :
7) Yohanes 7:28-29 - “(28)
Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: ‘Memang Aku kamu kenal dan kamu
tahu dari mana asalKu; namun Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri,
tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. (29) Aku kenal
Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.’”.
Menurut Leon
Morris, orang-orang Yahudi itu menganggap bahwa Yesus datang tanpa ada yang
mengutus, tetapi Ia datang karena kehendakNya sendiri. Karena itulah maka Yesus
mengatakan kata-kata ini. Ia bukan datang karena kehendakNya sendiri, tetapi
karena diutus oleh Bapa.
8) Yohanes 8:26,28 - “(26)
Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang
mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari padaNya, itu yang
Kukatakan kepada dunia.’ ... (28) Maka kata Yesus: ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak
Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat
apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana
diajarkan Bapa kepadaKu”.
Ini tidak menunjukkan bahwa
Kristus tidak bisa apa-apa selain menyampaikan ajaran dari Bapa. Ia berkata
seperti ini, lagi-lagi karena Ia menyesuaikan diri dengan pandangan mereka
bahwa Ia adalah manusia biasa. Atau, Ia memang menekankan diriNya sebagai
manusia / utusan dari Bapa.
9) Yohanes 8:42 - “Kata Yesus kepada
mereka: ‘Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar
dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendakKu
sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku”.
Tentang
kata-kata ‘Aku keluar dan datang dari Allah’, Calvin berkata bahwa dalam
bagian ini Yesus tidak berbicara tentang hakekatNya, tetapi tentang jabatan /
misi / pelayananNya. Penafsiran ini sesuai dengan lanjutan kata-kata Yesus
dalam Yohanes 8:42c: ‘Dan Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri,
melainkan Dialah yang mengutus Aku’.
10)Yohanes 10:18 - “Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu,
melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa
memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima
dari BapaKu.’”.
Memang
Bapalah yang merencanakan keselamatan kita, dan Yesus yang melaksanakannya.
11) Yohanes 12:44 - “Tetapi Yesus berseru kataNya: ‘Barangsiapa
percaya kepadaKu, ia bukan percaya kepadaKu, tetapi kepada Dia, yang telah
mengutus Aku”.
Maksud Yesus
adalah: Barangsiapa yang percaya kepadaKu, bukan percaya kepadaKu saja,
tetapi juga kepada Bapa yang mengutus Aku. Bandingkan Yohanes 13:20b - “barangsiapa
menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.’”.
Leon Morris (NICNT): “The closeness of the
Father and the Son is brought out. The man who puts his trust in Christ puts
his trust not simply in the Man of Galilee but in God the Father. The two are
so close that to trust the One is to trust the other” (= Kedekatan dari Bapa
dan Anak ditunjukkan. Orang yang meletakkan kepercayaannya kepada Kristus,
bukan hanya meletakkan kepercayaannya kepada orang Galilea ini tetapi kepada
Allah Bapa. Kedua pribadi ini begitu dekat sehingga mempercayai Yang Satu
berarti mempercayai Yang Lain) - halaman 607.
Karya Kristus : Otoritas -Yohanes 3:35, Pekerjaan Bapa -Yohanes 5:17, perbutan/pekerjaan Bapa -Yohanes 5:19-21 Yohanes 12:49 |
12) Yohanes 12:49
- “Sebab Aku berkata-kata bukan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang
mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku
katakan dan Aku sampaikan”.
Kristus
membedakan diri dengan Bapa karena Ia menyoroti diriNya sebagai manusia. Bandingkan
dengan Yohanes 7:16.
13) Yohanes 14:10 - “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam
Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan
dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang
melakukan pekerjaanNya”.
Calvin
menganggap bahwa kata-kata yang saya garis bawahi itu diucapkan oleh Yesus
sebagai manusia.
William
Hendriksen mengatakan (halaman 271) bahwa kapanpun Yesus berbicara, Bapa
bekerja melalui kata-kataNya. Setiap kata-kata Yesus merupakan pekerjaan Bapa.
Tetapi ini tidak berarti bahwa Bapa bertindak seperti seorang pembicara suara
perut yang berbicara melalui bonekanya. Sebaliknya, Anak mengucapkan pikiran
Bapa, karena itu juga adalah pemikiranNya. Jadi mungkin William Hendriksen menganggap
bahwa kata-kata ‘tidak Aku katakan dari diriKu sendiri’, artinya adalah ‘tidak
Aku katakan dari diriKu sendiri saja’.
14) Yohanes 14:31 - “Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi
Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa
kepadaKu, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.’”.
Dalam sepanjang hidupNya sebagai
manusia, Yesus memang mentaati kehendak / perintah Bapa. Tetapi di sini mungkin
yang ditekankan adalah ketaatan dalam persoalan mati pada kayu salib. Ini menunjukkan
kepada dunia bahwa Ia mengasihi Bapa.
15) Yohanes 15:10
- “Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasihKu,
seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya”.
Ayat ini juga meninjau Yesus
sebagai manusia.
16) Yohanes 17:7-8
- “(7) Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepadaKu itu
berasal dari padaMu. (8) Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu
telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu
benar-benar, bahwa Aku datang dari padaMu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku”.
Ini tidak berarti bahwa Kristus
sendiri sebetulnya tidak tahu apa-apa, dan semua yang Ia tahu dan sampaikan Ia
terima dari Bapa.
Calvin mengatakan bahwa Kristus mengatakan bahwa firman yang
Ia sampaikan itu Ia dapatkan dari Bapa, dengan 2 alasan:
a) Supaya orang tidak menganggap bahwa firman itu berasal usul dari
manusia atau dari dunia ini.
b) Karena di sini Ia berbicara sebagai seorang Pengantara / pelayan
Allah.
Wahyu 1:1 - “Wahyu Yesus
Kristus, yang dikaruniakan Allah kepadaNya”.
Bagian ini menunjukkan bahwa
Allah Bapa memberi firman kepada Yesus, dan lalu Yesus memberikannya kepada
manusia.
Yesus menerima wahyu dari Allah,
karena Ia ditinjau sebagai manusia, sekalipun pemberian wahyu ini terjadi
setelah pemuliaan Kristus. Pemuliaan terhadap manusia Yesus, tetap tidak
menjadikan manusia Yesus itu menjadi Allah!
Baca lagi BAGIAN A
Sumber : Hermeneutics dan Homiletics oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar