Inilah 8 hal-hal yang menunjukkan kesucian
hidup Yesus Kristus:
1) Ayat-ayat seperti:
2Korintus 5:21 - “Dia yang tidak
mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam
Dia kita dibenarkan oleh Allah.”.
Ibrani 4:15 - “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah
imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa.”.
Ibrani 7:26 - “Sebab Imam Besar yang demikianlah yang
kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa
noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari
pada tingkat-tingkat sorga,”.
1Petrus 2:22
- “Ia tidak
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya.”.
1Petrus 3:18
- “Sebab juga Kristus telah mati sekali
untuk segala dosa kita, Ia yang benar
untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia,
yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah
dibangkitkan menurut Roh,”.
1Yohanes 3:5
- “Dan kamu tahu, bahwa Ia telah
menyatakan diriNya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.”.
2) Sebutan ‘Yang Kudus dari Allah’ dalam Lukas 4:34 dan Yohanes 6:69,
sebutan ‘Yang Kudus dan Benar’ dalam
Kisah Para Rasul 3:14, sebutan ‘HambaMu yang
Kudus’ dalam Kisah Para Rasul 4:27,30.
Lukas 4:34
- “‘Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa
urusanMu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa
Engkau: Yang Kudus dari Allah.’”.
Yohanes 6:69
- “dan kami telah percaya dan tahu,
bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.’”.
Kisah Para Rasul 3:14
- “Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang
pembunuh sebagai hadiahmu.”.
Kisah Para Rasul 4:27,30
- “(27) Sebab sesungguhnya telah
berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa
dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, HambaMu
yang kudus, yang Engkau urapi, ... (30) Ulurkanlah tanganMu untuk
menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus,
HambaMu yang kudus.’”.
3) Yohanes 10:36 mengatakan bahwa
Yesus dikuduskan oleh Bapa.
Yohanes 10:36 - “masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah
diutusNya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku
Anak Allah?”.
4) Berbeda dengan semua orang lain
yang mengaku dosa pada waktu dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:6),
Yesus tidak mengakui dosa pada saat dibaptis oleh Yohanes Pembaptis
(Matius 3:13-17).
Matius
3:6 - “(6) Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh
Yohanes di sungai Yordan. ...
Matius 3: 13-17: (13) Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. (14) Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: ‘Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau yang datang kepadaku?’ (15) Lalu Yesus menjawab, kataNya kepadanya: ‘Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.’ Dan Yohanespun menurutiNya. (16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, (17) lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.’”.
Matius 3: 13-17: (13) Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. (14) Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: ‘Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau yang datang kepadaku?’ (15) Lalu Yesus menjawab, kataNya kepadanya: ‘Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.’ Dan Yohanespun menurutiNya. (16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, (17) lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.’”.
Bahkan dalam sepanjang hidupNya
kita tidak pernah melihat Yesus mengaku dosa atau memberi persembahan / korban
penghapus dosa.
Ini menunjukkan kesucian Yesus, karena Dia tidak berdosa sehingga Dia tidak perlu mengakui dosa.
Ini menunjukkan kesucian Yesus, karena Dia tidak berdosa sehingga Dia tidak perlu mengakui dosa.
Kalau dalam Matius 6:12 (Doa
Bapa Kami) Ia mengatakan ‘dan ampunilah kami akan kesalahan kami’ jelas
bahwa Ia bukannya mengakui dosa, tetapi Ia sedang mengajarkan doa Bapa Kami itu
untuk murid-muridNya. Ini terlihat dari
Matius 6:9 yang berbunyi ‘Karena itu berdoalah demikian’ yang jelas
menunjukkan bahwa saat itu Ia sedang mengajarkan doa itu kepada murid-muridNya.
5) Bahwa Yesus itu suci / benar, diakui oleh:
a) Allah Bapa (Matius 3:17).
Matius 3:17 - “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah AnakKu
yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.’”.
Bahwa Allah Bapa berkenan kepada
Yesus, jelas menunjukkan kesucian Yesus.
b) Yesus sendiri (Yohanes 8:29,46).
Yohanes 8:29,46 - “(29) Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia
menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadaNya.’
... (46) Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa
Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu
tidak percaya kepadaKu?”.
c) Pontius Pilatus (Lukas 23:4,14-15,22 Yohanes 18:38b Yohanes 19:4).
Lukas 23:4,14-15,22 - “(4) Kata Pilatus kepada imam-imam kepala
dan seluruh orang banyak itu: ‘Aku tidak mendapati
kesalahan apapun pada orang ini.’ ... (14) dan berkata kepada
mereka: ‘Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan
rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah
memeriksaNya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepadaNya tidak
ada yang kudapati padaNya. (15) Dan Herodes juga tidak, sebab ia
mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya
tidak ada suatu apapun yang dilakukanNya yang
setimpal dengan hukuman mati. ... (22) Kata Pilatus untuk ketiga
kalinya kepada mereka: ‘Kejahatan apa yang
sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang
kudapati padaNya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan
menghajar Dia, lalu melepaskanNya.’”.
Yohanes 18:38b - “Sesudah mengatakan demikian, keluarlah
Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: ‘Aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya.”.
Yohanes 19:4 - “Pilatus keluar lagi dan berkata kepada
mereka: ‘Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa
aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya.’”.
d) Istri Pontius Pilatus (Matius 27:19).
Matius 27:19 - “Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim
pesan kepadanya: ‘Jangan engkau mencampuri perkara orang
benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi
malam.’”.
e) Herodes (Lukas 23:15).
Lukas 23:15 - “Dan Herodes
juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukanNya yang
setimpal dengan hukuman mati.”.
f) Yudas Iskariot (Matius 27:4).
Matius 27:4 - “dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena
menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’
Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!’”.
g) Kepala Pasukan Romawi yang menyalibkan Yesus
(Lukas 23:47).
Lukas 23:47 - “Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah,
katanya: ‘Sungguh, orang ini adalah orang benar!’”.
6) Ia berhasil menggagalkan 3 x
pencobaan setan (Matius 4:1-11
Lukas 4:1-13).
Perlu juga
dijelaskan bahwa sekalipun dalam Ibrani 4:15 dikatakan bahwa ‘sama dengan kita, Ia telah dicobai’,
tetapi itu hanya berhubungan dengan pencobaan dari
luar. Kesucian Kristus menyebabkan Ia tidak mungkin mengalami
pencobaan dari dalam seperti yang sering
dialami manusia yang lain (seperti berpikir untuk berzinah, dan sebagainya), karena pencobaan dari dalam diri sendiri itu sudah merupakan dosa.
Karena itu
Yesus sendiri bisa berkata bahwa ‘penguasa
dunia ini’ (yaitu setan), tidak berkuasa sedikitpun atas diriNya
(Yohanes 14:30).
Yohanes 14:30 - “Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan
kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak
berkuasa sedikitpun atas diriKu.”.
7) Lembu / domba / kambing untuk
korban penebus dosa, dan domba Paskah, yang merupakan TYPE / gambaran dari
Kristus (bandingkan dengan Yohanes 1:29
1Korintus 5:7) selalu digambarkan sebagai tidak
bercela / tidak bercacat (Imamat 4:3b,23b,28b,32b Keluaran 12:5). Bandingkan dengan 1Petrus 1:18-19.
Imamat
4:3,23,28,32 - “(3) maka jikalau yang
berbuat dosa itu imam yang diurapi, sehingga bangsanya turut bersalah, haruslah
ia mempersembahkan kepada TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor
lembu jantan muda yang tidak bercela
sebagai korban penghapus dosa. ... (23) maka jikalau dosa yang telah
diperbuatnya itu diberitahukan kepadanya, haruslah ia membawa sebagai
persembahannya seekor kambing jantan yang tidak
bercela. ... (28) maka jikalau dosa yang telah diperbuatnya itu
diberitahukan kepadanya, haruslah ia membawa sebagai persembahannya karena dosa
yang telah diperbuatnya itu seekor kambing betina yang
tidak bercela. ... (32) Jika ia membawa seekor domba sebagai
persembahannya menjadi korban penghapus dosa, haruslah ia membawa seekor betina
yang tidak bercela.”.
Keluaran 12:5
- “Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil
domba atau kambing.”.
Yohanes 1:29 - “Pada keesokan harinya Yohanes melihat
Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak
domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”.
1Korintus 5:7 - “Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu
menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah
disembelih, yaitu Kristus.”.
1Petrus 1:18-19 - “(18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah
ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (19)
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”.
8) Penderitaan dan kematian Yesus
bisa menggantikan kita untuk menerima hukuman Allah.
Kalau
Yesus tidak suci, maka pada saat Ia mati di kayu salib Ia mati untuk dosaNya
sendiri, sehingga Ia tidak mungkin bisa menggantikan kita untuk memikul hukuman
dosa kita. Bahwa Ia bisa menjadi pengganti, menunjukkan bahwa Ia suci. Dengan
demikian terlihat bahwa kesucian Kristus merupakan hal yang sangat vital dalam
kekristenan, karena tanpa hal itu, seluruh penebusan hancur.
Sumber : 'Kesucian Yesus' oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar