Supremasi (=keagungan/keunggulan/keulungan)
Kristus adalah doktrin yang meliputi otoritas Yesus dan
hakekat keilahian-Nya. Sederhananya, menegaskan supremasi Kristus adalah
menegaskan bahwa Yesus adalah Allah.
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan kata ‘supreme’
sebagai "tertinggi dalam peringkat atau otoritas" atau
"tertinggi dalam derajat atau kualitas." Pada dasarnya, tidak ada
yang lebih baik dari yang supreme. Sesuatu yang supreme berarti sesuatu yang
tertinggi / terutama / terbesar/ terpenting / terunggul. [Supremacy = the
state or condition of being superior to all others in authority, power, or
status.; Supreme = superior to all others.] Yesus adalah yang tertinggi /
terutama / terbesar /terpenting/ terunggul dalam kekuasaan, kemuliaan, otoritas, dan kebesaran-Nya.
Supremasi Yesus atas segala sesuatu ditunjukkan secara Alkitabiah
terutama dalam kitab Ibrani dan Kolose.
Tema utama dari kitab Ibrani menjelaskan karya Yesus dalam konteks sistem
Perjanjian Lama. Yesus adalah pemenuhan tradisi dan peran dalam Perjanjian Lama
bangsa Yahudi. Tema utama lain kitab Ibrani adalah bahwa Yesus bukan hanya
merupakan cara baru dalam melakukan sesuatu. Jelas, Dia adalah yang tertinggi.
Yesus adalah pemenuhan sejati dari segala cara lama dalam melakukan sesuatu dan
karena itu lebih besar dari cara-cara tersebut. Mengenai sistem dalam bait
Allah sesuai Hukum Musa, penulis kitab Ibrani menulis, "Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan
yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih
mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi." Ibrani
8:6. Pada intinya, Yesus lebih besar dari sistem Perjanjian Lama. Dia
menutup dan menggantikan cara lama dalam melakukan sesuatu. Hal ini terbukti
dalam banyak perbandingan antara Yesus dibanding peran-peran dan ritual-ritual
Perjanjian Lama. Misalnya, kita tahu bahwa "Tetapi,
karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang
lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang
oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi
Pengantara mereka." Ibrani 7: 24-25. Yesus, oleh karena
itu, menutup imamat Perjanjian Lama dan Dia lebih tinggi di atas imamat
Perjanjian Lama tersebut (lebih lanjut tentang hal ini dapat anda baca di sini).
Kitab Ibrani menjelaskan bahwa Kristus adalah yang tertinggi melebihi peran dan sistem. Ibrani 1:3a mengatakan, "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan." Demikian pula, Kolose 2:9 mengatakan, "Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan." Pada dasarnya, Yesus adalah Allah.
Kolose 1:15-23 berjudul "Supremacy Kristus" dalam beberapa versi Alkitab. Dalam bagian ini, Paulus menjelaskan bahwa Yesus adalah di atas segala sesuatu. Kristus disebut “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.” Kolose 1:15. Kata ‘yang sulung’ mungkin tampak membingungkan. Tetapi kata ini tidak berarti bahwa Kristus diciptakan (seperti dalam doktrin Saksi Yehuwa). Sebaliknya, kata ‘yang sulung’ merujuk pada posisi kekuasaan. Sebagai anak ‘yang sulung’ berarti memegang posisi terhormat. Paulus segera melanjutkan dengan menjelaskan peran Yesus dalam penciptaan: "karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Kolose 1:16. Ini berarti bahwa Yesus tidak diciptakan tetapi adalah Sang Pencipta sendiri. Dia adalah Allah.
Paulus melanjutkan dengan mengatakan, "Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu." Kolose 1:17-18. Paulus menyoroti banyak hal di mana Kristus berkuasa atas ciptaan, atas Gereja, atas kematian, dan tentunya "dalam segala hal." Kristus ada sebelum segala sesuatu dan meliputi segala sesuatu ( "segala sesuatu ada di dalam Dia"). Oleh karena itu, Kristus adalah yang tertinggi / terutama / terbesar/ terpenting / terunggul (supreme).
Doktrin ini sangat penting bagi kita dan dalam bagaimana kita menyembah Kristus. Supremasi Kristus menegaskan bahwa Yesus adalah sepenuhnya Allah. Dia bukan cuma seorang manusia biasa yang lebih agung daripada manusia-manusia biasa lainnya, melainkan benar-benar lebih tinggi di atas semua ciptaan, Yesus adalah Allah. Kebenaran ini sangat penting bagi keselamatan kita. Tuhan tidak terbatas dan, karena itu, dosa kita terhadap-Nya adalah pelanggaran yang tidak terbatas. Dalam rangka untuk menebus pelanggaran ini, korban tebusan juga harus tidak terbatas. Yesus, sebagai Allah, adalah tidak terbatas dan dengan demikian merupakan korban tebusan yang sesuai.
Bahwa Yesus adalah yang tertinggi mengecualikan kita untuk berkata bahwa Dia cuma salah satu jalan dari banyak jalan kepada Allah. Yesus bukan hanya seorang guru pengajar moral yang baik, salah satu dari banyak jalan yang mungkin kita pilih untuk kita ikuti; Dia adalah Allah, dan Dia lebih tinggi di atas segala sesuatu, Dia adalah satu-satunya jalan! Supremasi Yesus menjadikan jelas bahwa kita tidak dapat menebus dosa-dosa kita sendiri! Faktanya adalah, "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa." Ibrani 10:4. Yesus telah memenuhi dan menggantikan cara lama itu. Keselamatan tidak didasarkan pada usaha-usaha kita sendiri, melainkan karena anugerah Allah yang hanya dapat kita peroleh melalui iman percaya kepada Yesus Kristus!
Kitab Ibrani menjelaskan bahwa Kristus adalah yang tertinggi melebihi peran dan sistem. Ibrani 1:3a mengatakan, "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan." Demikian pula, Kolose 2:9 mengatakan, "Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan." Pada dasarnya, Yesus adalah Allah.
Kolose 1:15-23 berjudul "Supremacy Kristus" dalam beberapa versi Alkitab. Dalam bagian ini, Paulus menjelaskan bahwa Yesus adalah di atas segala sesuatu. Kristus disebut “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.” Kolose 1:15. Kata ‘yang sulung’ mungkin tampak membingungkan. Tetapi kata ini tidak berarti bahwa Kristus diciptakan (seperti dalam doktrin Saksi Yehuwa). Sebaliknya, kata ‘yang sulung’ merujuk pada posisi kekuasaan. Sebagai anak ‘yang sulung’ berarti memegang posisi terhormat. Paulus segera melanjutkan dengan menjelaskan peran Yesus dalam penciptaan: "karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Kolose 1:16. Ini berarti bahwa Yesus tidak diciptakan tetapi adalah Sang Pencipta sendiri. Dia adalah Allah.
Paulus melanjutkan dengan mengatakan, "Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu." Kolose 1:17-18. Paulus menyoroti banyak hal di mana Kristus berkuasa atas ciptaan, atas Gereja, atas kematian, dan tentunya "dalam segala hal." Kristus ada sebelum segala sesuatu dan meliputi segala sesuatu ( "segala sesuatu ada di dalam Dia"). Oleh karena itu, Kristus adalah yang tertinggi / terutama / terbesar/ terpenting / terunggul (supreme).
Doktrin ini sangat penting bagi kita dan dalam bagaimana kita menyembah Kristus. Supremasi Kristus menegaskan bahwa Yesus adalah sepenuhnya Allah. Dia bukan cuma seorang manusia biasa yang lebih agung daripada manusia-manusia biasa lainnya, melainkan benar-benar lebih tinggi di atas semua ciptaan, Yesus adalah Allah. Kebenaran ini sangat penting bagi keselamatan kita. Tuhan tidak terbatas dan, karena itu, dosa kita terhadap-Nya adalah pelanggaran yang tidak terbatas. Dalam rangka untuk menebus pelanggaran ini, korban tebusan juga harus tidak terbatas. Yesus, sebagai Allah, adalah tidak terbatas dan dengan demikian merupakan korban tebusan yang sesuai.
Bahwa Yesus adalah yang tertinggi mengecualikan kita untuk berkata bahwa Dia cuma salah satu jalan dari banyak jalan kepada Allah. Yesus bukan hanya seorang guru pengajar moral yang baik, salah satu dari banyak jalan yang mungkin kita pilih untuk kita ikuti; Dia adalah Allah, dan Dia lebih tinggi di atas segala sesuatu, Dia adalah satu-satunya jalan! Supremasi Yesus menjadikan jelas bahwa kita tidak dapat menebus dosa-dosa kita sendiri! Faktanya adalah, "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa." Ibrani 10:4. Yesus telah memenuhi dan menggantikan cara lama itu. Keselamatan tidak didasarkan pada usaha-usaha kita sendiri, melainkan karena anugerah Allah yang hanya dapat kita peroleh melalui iman percaya kepada Yesus Kristus!
Efesus 2: 1-10 :
1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran
dan dosa-dosamu. 2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia
ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang
sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. 3 Sebenarnya dahulu kami semua
juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging
dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami
adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena
kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 5 telah menghidupkan
kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan-- 6 dan di dalam
Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat
bersama-sama dengan Dia di sorga, 7 supaya pada masa yang akan datang Ia
menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai
dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri. 10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan
dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Dan, sekali kita telah
diselamatkan, supremasi Yesus menunjukkan kepada kita
bahwa kita tidak bisa berharap untuk menjadi seperti Dia dengan kekuatan kita
sendiri. Yesus adalah sepenuhnya yang tertinggi di atas segala sesuatu. (Orang
percaya / orang Kristen dipanggil untuk menjadi seperti Yesus, tapi ini adalah
melalui pekerjaan Roh Kudus.)
Supremasi Yesus mengajar kita bahwa Dia bukan hanya makhluk spiritual di atas segala sesuatu. Paulus mengatakan bahwa “karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Kolose 1:16. Ibrani 1:4 menyebut Yesus lebih tinggi dari para malaikat. Kebenaran ini jelas menentang penyembahan terhadap malaikat. Yesus yang menciptakan malaikat dan lebih tinggi di atas semua malaikat itu. Ibrani pasal 1 ayat 4 ini secara jelas mengatakan Yesus lebih tinggi dari para malaikat. Oleh karena itu, kita hanya boleh beribadah kepada Yesus. Demikian pula, bahwa Yesus menciptakan segala hal di bumi berarti bahwa mahluk / ciptaan tidak layak untuk kita sembah. Yesus adalah yang tertinggi / supreme di atas alam jasmani dan alam rohani, ini menunjukkan pentingnya kedua alam tersebut tetapi juga menunjukkan kedaulatan Yesus atas kedua alam tersebut.
Ketika kita memahami supremasi Kristus, kita memiliki pandangan yang lebih akurat tentang Dia. Kita dapat lebih memahami kedalaman kasih-Nya; kita lebih mampu menerima dan menanggapi kasih-Nya. Para ahli teologia percaya bahwa kitab Kolose ditulis, sebagian, untuk memerangi meningkatnya kesesatan di Kolose. Sehingga cocok bagi Paulus untuk menegaskan tentang supremasi Yesus Kristus untuk mematahkan ajaran-ajaran yang menyesatkan itu. Paulus menegaskan supremasi Kristus, kekuasaan-Nya, dan kecukupan-Nya bagi kita. Kitab Ibrani menjelaskan hubungan antara perjanjian dalam Perjanjian Lama dan perjanjian dalam Perjanjian Baru di dalam Yesus Kristus. Kitab Ibrani mengungkapkan perjanjian lama sebagai bayangan dari Yesus Kristus sebagai penggenapan yang sempurna. Supremasi Kristus adalah pusat dari pandangan yang akurat tentang Pribadi Yesus, karya-karya penebusan-Nya, status kita sebagai orang-orang percaya, dan Kerajaan-Nya.
Supremasi Yesus mengajar kita bahwa Dia bukan hanya makhluk spiritual di atas segala sesuatu. Paulus mengatakan bahwa “karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Kolose 1:16. Ibrani 1:4 menyebut Yesus lebih tinggi dari para malaikat. Kebenaran ini jelas menentang penyembahan terhadap malaikat. Yesus yang menciptakan malaikat dan lebih tinggi di atas semua malaikat itu. Ibrani pasal 1 ayat 4 ini secara jelas mengatakan Yesus lebih tinggi dari para malaikat. Oleh karena itu, kita hanya boleh beribadah kepada Yesus. Demikian pula, bahwa Yesus menciptakan segala hal di bumi berarti bahwa mahluk / ciptaan tidak layak untuk kita sembah. Yesus adalah yang tertinggi / supreme di atas alam jasmani dan alam rohani, ini menunjukkan pentingnya kedua alam tersebut tetapi juga menunjukkan kedaulatan Yesus atas kedua alam tersebut.
Ketika kita memahami supremasi Kristus, kita memiliki pandangan yang lebih akurat tentang Dia. Kita dapat lebih memahami kedalaman kasih-Nya; kita lebih mampu menerima dan menanggapi kasih-Nya. Para ahli teologia percaya bahwa kitab Kolose ditulis, sebagian, untuk memerangi meningkatnya kesesatan di Kolose. Sehingga cocok bagi Paulus untuk menegaskan tentang supremasi Yesus Kristus untuk mematahkan ajaran-ajaran yang menyesatkan itu. Paulus menegaskan supremasi Kristus, kekuasaan-Nya, dan kecukupan-Nya bagi kita. Kitab Ibrani menjelaskan hubungan antara perjanjian dalam Perjanjian Lama dan perjanjian dalam Perjanjian Baru di dalam Yesus Kristus. Kitab Ibrani mengungkapkan perjanjian lama sebagai bayangan dari Yesus Kristus sebagai penggenapan yang sempurna. Supremasi Kristus adalah pusat dari pandangan yang akurat tentang Pribadi Yesus, karya-karya penebusan-Nya, status kita sebagai orang-orang percaya, dan Kerajaan-Nya.
Sumber :
GotQuestions.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar