Yesaya 9:5a : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,seorang putera telah diberikan untuk kita; ... |
YESAYA 9:5-6 (Catatan : dalam Akitab bahasa Inggris ayat ini adalah ayat 6-7)
Yesaya 9:5 - Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang
putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai.
Yesaya 9:6 - Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang
sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Yesaya 9:5a : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,seorang
putera telah diberikan untuk kita; ...
1) Ayat 5a ini jelas merupakan nubuat tentang kelahiran Yesus.
Ada yang aneh dengan nubuat ini, yaitu dalam Kitab
Suci Indonesia itu ditunjukkan dalam past tense (waktu lampau) (ayat 5: ‘telah lahir’ ...
‘telah diberikan’).
Tetapi Kitab Suci bahasa Inggris ada yang memberikannya
dalam bentuk present tense (waktu sekarang), dan ada bahkan yang dalam future
tense (waktu yang akan datang).
KJV/RSV/NIV: ‘is born ... is given’.
NASB: ‘will be born ... will be given’.
Sebetulnya yang benar justru adalah Kitab Suci Indonesia, karena
dalam bahasa Ibraninya memang digunakan bentuk lampau (past tense).
E. J. Young: “He speaks of the birth as though it had
already occurred, even though from his standpoint it was yet to take place in
the future” (=Ia berbicara tentang kelahiran itu seakan-akan itu telah
terjadi, sekalipun dari sudut pandangnya itu masih akan terjadi di masa yang
akan datang) - halaman 329.
Mengapa dalam bentuk lampau? Ada 2 kemungkinan jawaban:
a) Sekalipun ini adalah nubuat, tetapi digunakan
bentuk lampau, seakan-akan hal itu sudah terjadi, untuk menunjukkan kepastian
terjadinya nubuat itu.
b) Barnes’ Notes: “Not that he was born
when the prophet spake. But in prophetic vision, as the events of the future
passed before his mind, he saw that promised son, and the eye was fixed intently
on him” (=Bukan bahwa ia telah dilahirkan pada waktu sang nabi berbicara.
Tetapi dalam penglihatan yang bersifat nubuat, pada waktu peristiwa-peristiwa
dari masa yang akan datang lewat di depan pikirannya, ia melihat anak yang
dijanjikan itu, dan matanya diarahkan dengan sungguh-sungguh kepadanya) -
halaman 191.
Jadi, Yesaya menuliskannya dalam bentuk lampau, karena ia
sudah melihat Anak itu dalam penglihatan yang diberikan kepadanya.
2) ‘seorang putera telah diberikan untuk
kita’.
Menyoroti kata ‘telah diberikan‘ ini Barnes’ Notes memberi
komentar sebagai berikut: “The Messiah was pre-eminently the gift of the
God of love. Man had no claim on him, and God voluntarily gave his Son to be a
sacrifice for the sins of the world” (=Mesias merupakan pemberian dari
Allah yang adalah kasih. Manusia tidak mempunyai hak atasNya, dan Allah dengan
sukarela memberikan AnakNya untuk menjadi korban untuk dosa-dosa dunia) -
hal 191.
Bandingkan dengan Yohanes 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal”.
Sumber : Hermeneutics oleh Pdt. Budi Asali, M. Div.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar