Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku. (Yohanes 14:6)
Ayat 6:
1) Ini adalah kalimat ke 6 menggunakan ‘I AM’.
2) ‘Akulah jalan ... Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.
a) Kata-kata ‘Akulah jalan’ menyebabkan Kekristenan sering disebut dengan istilah ‘jalan’ dalam Kitab Kisah Para Rasul (bandingkan dengan Kisah Para Rasul 9:2 19:9,23 24:14,22). Bandingkan juga dengan Ibrani 10:20 - “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri”.
b) William Hendriksen: " 'I am the way.’ Jesus does not merely show the way; he is himself the way. It is true that he teaches the way (Mark 12:14; Luke 20:21), guides us in the way (Luke 1:79), and has dedicated for us a new and living way (Hebrew 10:20); but all this is possible only because he is himself the way” [= ‘Aku adalah jalan’. Yesus tidak semata-mata menunjukkan jalan itu; Ia sendiri adalah jalan itu. Adalah benar bahwa Ia mengajarkan jalan itu (Markus 12:14; Lukas 20:21), memimpin kita di dalam jalan itu (Lukas 1:79), dan telah memberikan kita jalan yang baru dan hidup (Ibrani 10:20); tetapi semua ini memungkinkan hanya karena Ia sendiri adalah jalan itu] - hal 267.
Dalam hal ini Yesus berbeda dengan semua pendiri agama lain. Mereka paling-paling hanya bisa menunjukkan jalan, tetapi mereka tidak pernah mengatakan: ‘Akulah jalan’.
Dan pada waktu mereka menunjukkan jalan, kita perlu mengingat kata-kata
Kitab Suci: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju
maut” (Amsal 14:12).
c) Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga.
- Kitab Sucinya salah. Yesus sebetulnya tidak pernah mengucapkan kata-kata ini.
- Kitab Sucinya benar. Yesus memang mengucapkan kata-kata ini, tetapi pada saat Yesus mengucapkan kata-kata ini, Ia tidak mengucapkan kebenaran. Dengan kata lain Yesus berdusta!
- Kitab Sucinya benar dan Yesusnya tidak berdusta. Jadi Ia memang adalah satu-satunya jalan ke surga.
Kalau saudara menerima salah satu dari 2 kemungkinan pertama, maka saudara seharusnya berhenti jadi orang Kristen. Adalah kegilaan kalau seseorang tetap menjadi orang Kristen padahal ia percaya Kitab Sucinya salah atau Yesusnya berdusta!
Kalau saudara menolak 2 kemungkinan pertama itu, maka hanya kemungkinan terakhirlah yang menjadi pilihan saudara! Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga!
Ayat ini jelas menentang:
a. Universalisme,
yaitu pandangan yang mengatakan bahwa pada akhirnya semua orang akan masuk
surga.
b. Pandangan yang
mengatakan bahwa orang yang beragama lain tetap bisa masuk surga sekalipun
tidak percaya kepada Yesus.
Berdasarkan ayat ini kita harus menyimpulkan bahwa bagaimanapun baiknya hidup seseorang, dan agama apapun yang ia anut, kalau ia tidak mempunyai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka ia tetap akan pergi ke neraka. Mengapa? Karena ia tetap adalah orang berdosa, sehingga tanpa Penebus / Juruselamat dosa maka ia harus membayar sendiri hutang dosanya di dalam neraka.
Beberapa komentar tentang Yesus sebagai satu-satunya jalan:
·
Barnes’ Notes: “To come to the Father is to obtain his favour, to
have access to his throne by prayer, and finally to enter his kingdom. No man
can obtain any of these except by the merits of the Lord Jesus Christ. By
coming by him is meant coming in his name, and depending on his merits. ... We
are sinful, and it is only by his merits that we can be pardoned. ... God has
appointed him as the Mediator, and has ordained that all blessings shall
descend to this world through him” (= Datang kepada Bapa adalah mendapatkan
perkenanNya, mendapatkan jalan masuk ke tahtaNya melalui doa, dan akhirnya
memasuki kerajaanNya. Tidak seorangpun bisa mendapatkan hal-hal ini kecuali
oleh jasa Tuhan Yesus Kristus. Yang dimaksud dengan datang melaluiNya adalah
datang dalam namaNya, dan bergantung / bersandar pada jasaNya. ... Kita adalah
orang berdosa dan hanya oleh jasaNya kita bisa diampuni. ... Allah telah
menetapkanNya sebagai Pengantara, dan telah menentukan bahwa semua berkat akan
turun kepada dunia ini melalui Dia) - hal 333.
Catatan: Jelas bahwa yang ditekankan dalam Yohanes 14:6 ini adalah persoalan masuk surga, karena kontex (ayat 2-4) membicarakan rumah Bapa / surga. Jadi bagian secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga (bandingkan dengan Kisah Para Rasul 4:12 ; 1Yohanes 5:11-12). Siapapun yang menafsirkan bahwa bagian ini tidak menunjukkan bahwa orang beragama lain tidak bisa masuk surga, adalah orang kurang ajar / nabi palsu, yang telah memutar-balikkan Kitab Suci (bandingkan dengan 2Petrus 3:16). Contoh: orang-orang Liberal mengatakan bahwa Yohanes 14:6 ini hanya berlaku untuk orang kristen. Ini membuat kata-kata Yesus ini menjadi tidak ada artinya / kehilangan maknanya sama sekali. Apa gunanya kata-kataNya ini kalau itu hanya berlaku untuk orang kristen?
- kita bisa berkenan pada Bapa, juga hanya kalau kita menerima jasa penebusan Yesus melalui iman (Yohanes 3:36 ; Ibrani 11:6).
- pada waktu kita berdoa, Yesus juga adalah satu-satunya jalan / pengantara kepada Bapa. Karena itulah kita berdoa ‘dalam nama Yesus’ (Yohanes 14:13-14 Yohanes 16:23-24 bandingkan dengan Ibrani 10:19-22).
·
Calvin: “men contrive for themselves true labyrinth, whenever,
after having forsaken Christ, they attempt to come to God. ... Wherefore all
theology, when separated from Christ, is not only vain and confused, but is
also mad, deceitful, and spurious” (= manusia mengusahakan / membuat bagi
diri mereka sendiri suatu susunan yang membingungkan, pada waktu, setelah
meninggalkan Kristus, mereka berusaha untuk datang kepada Allah. ... Karena itu
semua theologia, pada waktu dipisahkan dari Kristus, bukan hanya sia-sia dan
kacau, tetapi juga gila, bersifat penipu, dan palsu) - hal 85.
Calvin: “it is a foolish and pernicious curiosity, when men, not satisfied with him, attempt to go to God by indirect and crooked path” (= merupakan keingintahuan yang bodoh dan jahat, pada waktu manusia, tidak puas dengan Dia, berusaha untuk pergi kepada Allah melalui jalan yang tidak langsung dan bengkok / berliku-liku) - hal 86.
Calvin: “it is a foolish and pernicious curiosity, when men, not satisfied with him, attempt to go to God by indirect and crooked path” (= merupakan keingintahuan yang bodoh dan jahat, pada waktu manusia, tidak puas dengan Dia, berusaha untuk pergi kepada Allah melalui jalan yang tidak langsung dan bengkok / berliku-liku) - hal 86.
· Charles Haddon Spurgeon: “There is no getting to God except through Christ. Those who say that we can go to heaven without a Mediator know not what they say, or say what they know to be false. There can be no acceptable approach to the Father except by Jesus Christ the Son” (= Tidak ada yang sampai kepada Allah kecuali melalui Kristus. Mereka yang berkata bahwa kita dapat pergi ke surga tanpa seorang Pengantara tidak tahu apa yang mereka katakan, atau mengatakan apa yang mereka tahu sebagai sesuatu yang salah. Tidak ada tindakan mendekat kepada Bapa yang bisa diterima kecuali oleh Yesus Kristus sang Anak) - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 8, hal 67.
· Pulpit Commentary: “Those who want to be with Jesus hereafter must be with him here. And those who want to be with the Father hereafter, having knowledge of him, and receiving of his fulness, can only gain this through Jesus. There is no other name given whereby men are to be saved” (= Mereka yang ingin bersama dengan Yesus di alam baka harus bersama dengan Dia di sini. Dan mereka yang ingin bersama dengan Bapa di alam baka, mengenal Dia dan menerima kepenuhanNya, hanya bisa men-dapatkan ini melalui Yesus. Tidak ada nama lain yang diberikan dengan mana manusia bisa diselamatkan) - hal 261.
· A. T. Robertson: “There is no use for the Christian to wince at these words of Jesus. If he is really the Incarnate Son of God (1:1,14,18), they are necessarily true” [= Tidak ada gunanya bagi orang Kristen untuk berbalik / mundur pada kata-kata Yesus ini. Jika Ia betul-betul adalah Anak Allah yang berinkarnasi (1:1,14,18), kata-kataNya itu pasti benar] - hal 250.
· F. F. Bruce: “he is himself the way to the Father. He is, in fact, the only way by which men and women may come to the Father; there is no other way. If this seems offensively exclusive, let it he borne in mind that the one who makes this claim is the incarnate Word, the revealer of the Father” (= Ia sendiri adalah jalan kepada Bapa. Dalam faktanya Ia adalah satu-satunya jalan dengan mana orang laki-laki dan perempuan bisa datang kepada Bapa; tidak ada jalan yang lain. Jika ini kelihatannya bersifat exklusif dan menghina, baiklah dicamkan bahwa yang membuat pernyataan ini adalah Firman yang berinkarnasi, yang menyatakan Bapa) - hal 298.
d) Karena ayat ini mengajarkan Kristus sebagai satu-satunya jalan ke surga, maka konsekwensinya adalah: orang Kristen harus memberitakan Injil, supaya orang-orang di sekitarnya bisa percaya kepada Yesus dan diselamatkan (bandingkan dengan Roma 10:13-15).
3) ‘Akulah ... kebenaran’.
a) Yesus adalah kebenaran.
Pulpit Commentary: “it is observable that Jesus does not say, ‘I
teach the truth;’ he says, ‘I am the Truth.’” (= perlu diperhatikan bahwa
Yesus tidak berkata: ‘Aku mengajarkan kebenaran’; Ia berkata: ‘Aku adalah
kebenaran’) - hal 239.
Catatan: Yesus memang pernah berkata: Aku mengatakan kebenaran (Yohanes 8:40,45,46). Tetapi perlu diingat bahwa Ia bukan hanya mengatakan kebenaran, tetapi Ia sendiri adalah kebenaran.
Ini sama seperti Roh Kudus,
yang sekalipun dikatakan menginsyafkan dunia akan kebenaran (Yohanes 16:8),
memimpin orang ke dalam kebenaran (Yohanes 16:13), tetapi juga disebut sebagai
Roh Kebenaran (Yohanes 14:17 15:26 16:13).
b) Bahwa Yesus adalah kebenaran, menjamin bahwa kata-kataNya yang menyatakan diriNya sebagai satu-satunya jalan ke surga, adalah benar!
4) ‘Akulah ... hidup’.
Pulpit Commentary: “if we truly have Jesus, whatever we may lack,
we shall not lack life” (= jika kita betul-betul mempunyai Yesus, dalam hal
apapun kita kekurangan, kita tidak akan kekurangan hidup / kehidupan) - hal
261.
5) ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.
a) Kata-kata ini kelihatannya menggelikan / merupakan kebodohan. Mengapa?
Leon Morris (NICNT): “‘I am the Way’, said One who would shortly
hang impotent on the cross. ‘I am the Truth’, when the lies of evil men were
about to enjoy a spectacular triumph. ‘I am the Life’, when within a few hours
His corpse would be placed in a tomb” (= ‘Akulah jalan’, kata Orang yang
sebentar lagi tergantung tak berdaya pada salib. ‘Akulah kebenaran’, pada waktu
dusta orang-orang jahat akan menikmati kemenangan yang spektakuler. ‘Akulah
hidup’, pada saat dalam beberapa jam lagi mayatNya akan diletakkan dalam sebuah
kubur) - hal 641.
Memang Injil adalah ‘kebodohan’,
tetapi “Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan
pemberitaan Injil” (1Korintus 1:21b)!
b) Kata-kata ini harus kita tanggapi.
You call Me the way but
you do not follow Me, (=
Engkau menyebutKu jalan tetapi engkau tidak mengikutKu,)
You call Me the light
but you do not see Me, (=
Engkau menyebutKu terang tetapi engkau tidak melihatKu,)
You call Me the teacher
but you do not listen to Me, (=
Engkau menyebutKu guru tetapi engkau tidak mendengarkanKu,)
You call Me the Lord
but you do not serve Me, (=
Engkau menyebutKu Tuhan tetapi engkau tidak melayaniKu,)
You call Me the truth
but you do not believe in Me, (=
Engkau menyebutKu kebenaran tetapi engkau tidak percaya kepadaKu,)
Do not be surprised if
one day I don’t know you. (= Janganlah terkejut jika suatu hari Aku tidak
mengenal kamu.)
Sumber : Golgotha Ministry, Eksposisi Injil Yohanes oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.
Sumber : Golgotha Ministry, Eksposisi Injil Yohanes oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar