Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Yohanes 6:35) |
Yesus menyatakan diriNya
sebagai roti hidup (ayat 35 bandingkan dengan ayat 48,51).
Akulah roti hidup. Yohanes 6:48
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan
dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu
ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Yohanes 6:51
(Perhatikan bahwa kata 'daging-Ku' dalam ayat 51 menunjuk pada penyaliban Kristus ketika Dia menyerahkan tubuhNya untuk dianiaya hingga mati di kayu salib , ini sama sekali tidak berarti hurufiah bahwa orang Kristen harus makan daging tubuh Yesus yang kemudian disebut 'kanibalisme' seperti yang dinyatakan sebagai ejekan/hinaan oleh mereka yang tidak percaya)
a) Dalam terjemahan bahasa Inggris pernyataan Yesus ini berbunyi: I am the bread of life (= Aku adalah roti hidup).
Ini adalah yang pertama dari seri 7 ‘I am’ (= Aku adalah) dalam Injil Yohanes. Seri yang ke 2 sampai dengan yang ke 7 adalah sebagai berikut:
·
Yohanes 8:12 - I am the light of the world (= Aku adalah terang dunia).
·
Yohanes 10:7,9 - I am the door (= Aku adalah pintu).
·
Yohanes 10:11,14 - I am the good shepherd (= Aku adalah gembala yang
baik).
·
Yohanes 11:25 - I am the resurrection and the life (= Aku adalah
kebangkitan dan hidup).
·
Yohanes 14:6 - I am the way, the truth and the life (= Aku adalah
jalan, kebenaran dan hidup).
·
Yohanes 15:1,5 - I am the true vine (= Aku adalah pokok anggur yang
benar).
Kata-kata ‘I am’ (=
Aku adalah) di sini oleh banyak orang dihubungkan dengan dengan kata-kata ‘I
am’ dalam Keluaran 3:14 yang oleh NIV* diterjemahkan sebagai berikut: God
said to Moses, “I am who I am. This is what you are to say to the Israelites:
‘I AM has sent me to you’” (= Allah berkata kepada Musa: “Aku adalah Aku.
Inilah yang harus kamu katakan kepada orang-orang Israel: ‘AKU ADALAH telah
mengirimku kepadamu’”).
Lalu dalam Keluaran 3:15 Allah memperkenalkan diri dengan sebutan Yahweh / Yehovah (= TUHAN).
Karena itu, kata-kata Yesus
ini secara implicit* menunjukkan diriNya sebagai Yahweh / Allah sendiri
(bandingkan dengan Yeremia 23:5-6 dan Yeremia 33:15-16 dimana Yesus disebut sebagai TUHAN /
Yahweh!).
b) Untuk bisa mendapatkan roti hidup itu, kita harus:
·
datang kepada Kristus.
·
percaya kepada Kristus.
Dua hal ini (datang dan percaya) sebetulnya tidak perlu dibedakan, karena datang kepada Kristus sebetulnya sama saja dengan percaya kepada Kristus.
Jika seseorang melakukan ini, Yesus berkata bahwa orang itu ‘tidak akan lapar lagi dan tidak akan haus lagi’ (ayat 35b).
¨
‘tidak akan lapar / haus’ artinya ‘dipuaskan’.
¨
Dalam bahasa Yunaninya, kata-kata ‘tidak akan’ dua-duanya menggunakan double
negatives (=dua kali kata ‘tidak’), dan ini menunjukkan suatu penekanan.
Ayat 36-40:
1) Ayat 36: Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
a) Kata ‘tetapi’ pada awal ayat 36 mengkontraskan ayat 35 dan ayat 36.
Jadi, dalam ayat 35 Yesus
menyatakan diri sebagai roti hidup dan menuntut supaya mereka percaya
kepadaNya, tetapi dalam ayat 36 Ia mengatakan bahwa mereka tidak percaya
kepadaNya.
Penerapan:
Seringkah ada kontras antara
tuntutan Tuhan dan kepercayaan / kehidupan saudara?
b) Ayat 36 ini juga merupakan teguran, karena sekalipun mereka melihat Yesus, mereka tetap tidak percaya. Padahal Tuhan bukan sekedar menghendaki supaya orang yang melihat Dia mau percaya kepadaNya (ayat 40), tetapi lebih dari itu Tuhan menghendaki supaya kita percaya sekalipun tidak melihat (Yohanes 20:29; 1 Petrus 1:8).
2) Ayat 37: Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
a) Ini menunjukkan bahwa orang tidak datang kepada Kristus karena kehendak mereka sendiri, tetapi karena Bapa memberikan mereka kepada Kristus.
Calvin* mengomentari bagian ini dengan berkata:
“Faith is not a thing
which depends on the will of men”
(= iman bukanlah sesuatu yang tergantung pada kehendak manusia).
b) Ayat 37b: barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang.
· ‘Kubuang’.
NIV*: drive away (=
mengusir).
NASB*: cast out (=
mengusir).
·
Dalam bahasa Yunaninya, kata ‘tidak’ di sini lagi-lagi menggunakan double
negatives (2 x kata ‘tidak’), yang menunjukkan suatu penekanan. Jadi
maksudnya, Yesus sekali-kali tidak akan menolak siapapun yang datang kepadaNya.
Betapapun kotornya hidup saudara, asal saudara mau datang kepada Yesus, Yesus
berjanji untuk tidak menolak saudara! Ingat bahwa Ia memang datang ke dunia
untuk mencari orang berdosa, bukan orang benar / orang berdosa yang merasa
benar (Matius 9:12-13).
· Dalam pekabaran Injil, ayat 37b ini perlu ditekankan pada waktu kita
menghadapi orang yang merasa diri sangat berdosa dan merasa bahwa Tuhan
tidak akan mau menerima dia.
3) Ayat 38: Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Ini tidak boleh diartikan seakan-akan Yesus dan Bapa bisa berbeda kehendak, dan juga tidak boleh diartikan seakan-akan Yesus sendiri tidak mempunyai kehendak sehingga hanya menurut saja pada kehendak Bapa.
Penekanan ayat 38 ini adalah: jika orang-orang Yahudi itu menentang Yesus / tidak mau percaya kepada Yesus, itu sama dengan menentang kehendak Bapa, karena Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa yang mengutusNya.
4) Ay 39-40: Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
a) Bagian ini secara jelas mengajarkan doktrin Perseverance of the saints (= ketekunan orang suci), yaitu point yang kelima dari 5 points Calvinisme, yang mengatakan bahwa sekali seseorang diselamatkan, maka ia tidak mungkin bisa kehilangan keselamatan itu.
b) Mula-mula Yesus menyatakan doktrin ini secara negatif, dimana Ia mengatakan bahwa Bapa menghendaki supaya orang yang sudah diberikanNya kepada Yesus tidak ada yang hilang (ayat 39). Lalu Yesus menyatakan doktrin ini secara positif, dimana Ia mengatakan bahwa Bapa menghendaki supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus beroleh hidup yang kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman (ayat 40).
c) Doktrin ini secara implicit* juga ditunjukkan oleh istilah ‘hidup yang kekal’ (ayat 40). Orang yang percaya kepada Yesus, bukan diberi ‘hidup bersyarat’, atau ‘hidup sementara’, tetapi ‘hidup yang kekal’. Kalau karena dosa atau godaan setan seseorang yang sudah diselamatkan bisa murtad dan akhirnya terhilang / binasa (seperti yang diajarkan oleh Arminianisme, maka itu berarti pada waktu ia percaya, kepada dia hanya diberikan hidup bersyarat / sementara, bukan hidup yang kekal!
Pada waktu Adam dan Hawa
diciptakan, maka mereka memang hanya mempunyai hidup bersyarat, yaitu: selama
mereka tidak makan buah terlarang mereka tetap hidup (Kejadian 2:16-17). Tetapi
kepada kita yang percaya kepada Yesus, tidak diberikan hidup bersyarat seperti
itu, melainkan hidup kekal. Karena itu jelas bahwa keselamatan itu tidak bisa
hilang!
d) Ayat-ayat lain yang mendukung
doktrin ini: Yohanes 10:28-29 Roma 5:9-10
Roma 8:29-30,38-39 Roma 11:29 Filipi 1:6 1Petrus 1:4-5.
*)
NIV = Alkitab bahasa Inggris (versi) New International Version
NASB = Alkitab bahasa Inggris versi New American Standard Bible
Implicit = disarankan meskipun tidak secara langsung diungkapkan (lawan kata dari 'explicit' =dinyatakan dengan jelas dan detail, tidak meninggalkan ruang untuk kebingungan atau keraguan.)
-Perbedaan Calvinisme dan Armenianisme akan dibahas dalam posting tersendiri.
Sumber : Golgotha Ministry, Eksposisi Injil Yohanes - oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar