Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (Yohanes
11:25)
Ayat 25-26:
1) Ini adalah
kata-kata ‘I am’ yang ke 5 yang diucapkan Yesus, karena di sini Ia
berkata ‘I am the resurrection and the life’ (= Akulah kebangkitan dan
hidup).
2) ‘Akulah kebangkitan dan hidup’ mempunyai arti jasmani, karena kalau tidak ada arti jasmani, maka ayat 25-26 ini tidak akan cocok dengan jalur ceritanya. Jadi, karena Yesus adalah ‘kebangkitan dan hidup’, Ia bisa membangkitkan secara jasmani, baik pada akhir jaman nanti seperti yang dipercaya oleh Marta (ayat 24), maupun pada saat itu juga, dan ini Ia buktikan dengan membangkitkan Lazarus secara jasmani.
3) Tetapi jelas bahwa pada waktu Yesus menyatakan diriNya sebagai ‘kebangkitan dan hidup’, Ia juga memaksudkannya secara rohani.
Macam-macam penafsiran:
a) William Hendriksen:
·
Yesus = kebangkitan ® yang percaya akan hidup (rohani) walaupun sudah
mati (jasmani). Yang sudah mati ini misalnya Lazarus sendiri. Biarpun sudah
mati secara jasmani, tetapi karena ia orang percaya, ia hidup secara rohani.
·
Yesus = hidup ® yang hidup (rohani) dan percaya kepada Yesus, tidak akan mati
(rohani).
b) Ayat 25: orang yang percaya akan hidup (secara rohani), tetapi ia tidak akan terhindar dari kematian jasmani (jadi maksudnya orang percaya itu tetap akan mengalami kematian jasmani).
Ini lalu disambung dengan
ayat 26 yang artinya: orang yang hidup (secara rohani) dan yang percaya
kepada Yesus, tidak akan mati selama-lamanya (secara rohani).
Catatan: ‘walaupun ia sudah mati’ (ayat 25 akhir) sebetulnya salah terjemahan. NIV: ‘even though he dies’ (= walaupun ia mati).
c) Ayat 25 menunjuk kepada orang percaya yang sudah mati (secara jasmani). Sekalipun ia sudah mati (secara jasmani), tetapi ia tetap hidup (secara rohani).
Ini lalu disambung dengan ayat
26 yang artinya: orang percaya yang masih hidup (secara jasmani), tidak akan
mati selama-lamanya (secara rohani).
d) Ayat 25: yang percaya kepada Yesus akan hidup (secara rohani) walaupun ia mati (secara rohani).
Dan ayat 26: orang yang
hidup secara rohani dan yang percaya kepada Yesus tidak akan mati
selama-lamanya (secara rohani).
Kalau diambil arti point d ini perlu
dicamkan, bahwa orang yang mati rohani tidak bisa percaya sendiri kepada Yesus
sehingga menghidupkan dirinya sendiri, karena kalau ini bisa dilakukan, lalu
apa fungsi Yesus sebagai ‘kebangkitan dan hidup’? Karena itu kalau mau diambil
arti ini, maka harus ditambahkan bahwa orangnya bisa percaya karena pekerjaan
Yesus, yang melalui Roh KudusNya, melahir-barukan orang itu, sehingga orang itu
bisa percaya.
4) Kata-kata ‘tidak akan mati selama-lamanya’ tidak bisa tidak, harus diartikan secara rohani, dan ini menunjukkan bahwa orang yang percaya kepada Yesus tidak bisa kehilangan keselamatannya.
Sumber : Golgotha Ministry, Eksposisi Injil Yohanes oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar