Surat-Surat Rasul Paulus : 1 Timotius

I Timotius

Surat pertama Paulus kepada Timotius, terdiri dari 6 pasal.


Penulis : Rasul Paulus
Tahun Penulisan : Sekitar tahun 64 Masehi, kemungkinan sesaat sebelum masa akhir Paulus dipenjarakan di Roma.
 

Isi Surat 1 Timotius :



Karena hanya ada satu Allah, dan satu pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus; yang telah menyerahkan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang, sebagai kesaksian pada waktu yang telah ditentukan. I Timotius 2:5-6.

Timotius  adalah pemimpin Kristen generasi kedua yang pertama, yang disebutkan di dalam Perjanjian Baru. Dia menjadi anak didik Paulus dan seorang pemimpin di gereja Efesus. Sebagai seorang hamba Tuhan yang masih muda, Timotius menghadapi berbagai macam tekanan, pertentangan dan tantangan dari gereja dan dari budaya di sekitarnya. 

Paulus mengirimkan surat ini untuk menasihati dan menyemangati Timotius. 


Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam imanmu dan dalam kesucianmu. I Timotius 4:12.

Paulus menghabiskan masa akhir hidupnya di dalam penjara (Lihat Kisah Para Rasul 25-28), tetapi banyak para ahli terpelajar yang percaya bahwa Paulus juga menikmati masa kebebasan antara tahun 62 dan 64 Masehi, sebelum ia akhirnya kembali dipenjarakan dan dihukum mati. Kemungkinan dia menuliskan surat untuk Timotius ini pada masa bebasnya ini. 


Latihan jasmani adalah baik, tapi melatih iman / ketaatan kepada Allah adalah jauh ebih baik, karena menjanjikan manfaat-manfaat bagi kehidupan di dunia ini dan bagi kehidupan di dalam kekekalan nanti. I Timotius 4:8. (Photo credit :TodayChristianWoman.com)

Dalam suratnya, Paulus memperingatkan tentang pengajar-pengajar sesat dan menyemangati Timotius untuk tetap teguh di dalam iman. Paulus juga memberikan beberapa petunjuk ibadah dan petunjuk untuk pentahbisan para petugas gereja. 

Surat ini cenderung cukup pribadi, namun banyak terdapat pengarahan-pengarahan di dalamnya yang juga tetap bermanfaat bagi para pemimpin gereja masa kini.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar