Surat Paulus kepada jemaat di Galatia, Injil Kasih Karunia. |
Surat Paulus kepada jemat di Galatia, terdiri dari 6 pasal.
Penulis : Rasul Paulus
Tahun Penulisan : Sekitar tahun 49 Masehi, dari Antiokh, sebelum adanya
dewan Yerusalem (tahun 50 Masehi).
Isi Surat Galatia :
Siapakah, yang setelah dibebaskan, akan pernah rela menyerahkan dirinya untuk kembali lagi pada perbudakan? Hal ini dipertanyakan oleh Paulus kepada jemaat di Galatia, yang telah menyerahkan kebebasan mereka di dalam Kristus, untuk kembali melayani hukum Musa.
Sudah jelas
bagi gereja mula-mula bahwa
bagi semua orang percaya, keselamatan hanya dapat diperoleh melalui pengorbanan Yesus Kristus, namun mengapakah
mereka sekarang kembali berurusan dengan hukum Musa?
Haruskah
orang Kristen terus menuruti hukum Musa atau tidak? Gereja Galatia menjadi terpecah belah karena pertanyaan ini.
Maka Paulus menuliskan surat ini kepada jemaat Galatia untuk menyelesaikan
sengketa tersebut.
Paulus membuka suratnya dengan pembukaan
yang sangat singkat dan kemudian langsung
menuju tepat ke titik permasalahan.
Jika orang percaya dibenarkan oleh kasih karunia melalui
penebusan Kristus, lalu mengapakah
banyak orang Galatia bersikeras
mempertahankan persyaratan-persyaratan lain?
Paulus menunjukkan bagaimana Abraham (yang hidup lebih dari empat
ratus tahun sebelum hukum Musa diberikan) dibenarkan karena imannya, bukan karena perbuatannya.
Demikian juga, jemaat Galatia harus melihat diri mereka sebagai orang-orang
yang telah mendapatkan kebebasan atas hukum Musa. Kebebasan dalam arti, bebas
untuk melayani Kristus dan untuk diubahkan oleh Roh Kudus.
Video penjelasan Galatia (credit: theBibleproject.com):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar